Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Berstatus Saksi, Andreas Tjahjadi Dijemput Polisi di Bandara

Kompas.com - 13/04/2017, 12:10 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Andreas Tjahjadi yang dilaporkan dalam kasus dugaan penggelapan tanah dan pemalsuan kuitansi dijemput oleh pihak kepolisian di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sepulang dari luar negeri.

Andreas bersama calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya dilaporkan ke polisi oleh Fransisca Kumalawati Susilo.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Andreas dijemput sekitar pukul 01.00 dini hari.

"Intinya dua kali dipanggil tidak hadir ya sudah tadi malam karena kami ada informasi, kami ambil di bandara. dibawa ke Polda," kata Argo di Markas Kodam Jaya, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2017).

Padahal sebelumnya, Andreas melalui kuasa hukumnya Parulian Marbun menyampaikan akan memenuhi panggilan pemeriksaan pada 17 April 2017.

Baca: Andreas Tjahjadi Tidak Penuhi Panggilan Polisi dan Minta Diperiksa pada 17 April

Saat surat panggilan diterimanya, ia sudah terlanjur membeli tiket ke Jepang dan Amerika Serikat. Argo mengatakan saat ini Andreas masih diperiksa perihal dugaan pemalsuan kuitansi. Kepolisian memastikan Andreas masih berstatus sebagai saksi sehingga tidak ditahan.

"Masih saksi (statusnya) kok ditahan," kata Argo.

Sebelumnya, Jumat (7/4/2017) Fransisca juga sudah diperiksa sebagai pelapor. Adapun untuk pemeriksaan Sandiaga Uno sendiri, Argo tidak menegaskan apakah akan dilakukan dalam waktu dekat atau setelah pencoblosan Pilkada DKI sesuai permintaan Kapolda Metro Jaya.

"Tergantung penyidik, ya," katanya.

Baca: Andreas Tjahyadi Lapor Balik Dugaan Penggelapan yang Menyeret Namanya dan Sandiaga

Kompas TV Kasus Hukum Sandiaga Uno Dipolitisasi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com