Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2017, 08:35 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 64.000 aparat keamanan akan disebar untuk menjaga tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Rabu (19/4/2017).

Pin bertuliskan "Aman, Ada Kami" tersemat di masing-masing dada mereka yang bertugas, mulai dari polisi, tentara, polisi pamong praja, linmas, pemadam kebakaran, hingga petugas kebersihan.

Mereka dituntut untuk memastikan setiap warga DKI bisa memilih dengan aman dan nyaman. Mereka diamanati untuk menghalau pihak-pihak yang mengganggu jalannya pencoblosan.

Maklumat bersama kepolisian, Bawaslu DKI, dan KPU DKI telah dikeluarkan untuk melarang mobilisasi massa luar daerah ke TPS di DKI. Pihak kepolisian menyebar maklumat ini kepada masyarakat.

(Baca juga: Kapolri Akan Berkeliling ke Sejumlah TPS Cek Pengamanan Pilkada DKI)

Pucuk pimpinan tertinggi keamanan dan ketertiban warga DKI, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan hingga anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babhinkamtibmas), sejak dua hari lalu bersafari mengunjungi tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Upaya persuasi dilakukan agar mereka tak datang ke Jakarta. Sementara itu, upaya preventif dilakukan dengan bersiaga dan berpatroli di jalan menghalau massa yang ingin ke Jakarta untuk kepentingan pilkada.

Dalam apel pembekalan dan persiapan Pilkada DKI putaran kedua, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyampaikan amanat Presiden Joko Widodo untuk menghadirkan pemilihan yang aman dan damai.

"Saat kami menghadapi presiden RI, beliau jelas sampaikan pesan bahwa biarkanlah masyarakat DKI melaksanakan hak pilihnya dengan baik dengan aman dengan sebebasnya dan tak ada intimidasi dan ancaman dari pihak mana pun," kata Wiranto kepada ribuan personel keamanan di Econvention, Ancol, Selasa (18/4/2017).

(Baca juga: Panglima: TNI-Polri Harus Berikan Rasa Aman Saat Pencoblosan Pilkada DKI)

Wiranto menyampaikan kepada ribuan personel Polri dan TNI untuk menindak tegas mereka yang mengganggu jalannya Pilkada DKI.

Meski ada pihak-pihak yang ngotot berpartisipasi dalam pengamanan pemilu, pihak keamanan tetap diinstruksikan untuk tak mengalah pada intimidasi.

"Aparat sudah diberikan instuksi untuk menindak tegas secara hukum siapavpun yang coba ingin ganggu, memberikan ancaman melakukan intimidasi atau arahkan massa hanya untuk membuat suasana yang sangat demokratis ini menjadi terganggu," kata Wiranto di Ecovetion, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (18/4/2017).

Kompas TV Lalu bagaimana dan seperti apa persiapan pengamanan pelaksanaan pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang akan diselenggarakan esok hari?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com