JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, menceritakan makna "salam bersama" yang selama ini menjadi simbol kampanye dia dan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI 2017.
"Salam bersama" yang disimbolkan pasangan Anies-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 adalah salam yang menunjukkan semua jari tangan dalam posisi terbuka.
Menurut Anies, salam ini terilhami dari apa yang dilakukan proklamator sekaligus Presiden Pertama RI, Soekarno, saat masa-masa awal kemerdekaan.
Ia menyebut Soekarno selalu memekikkan kata "merdeka" dalam posisi tangan terbuka.
"Bung Karno meneriakkan pekik 'merdeka' tanpa mengepalkan tangan. Pekik kemerdekaan dilakukan dengan tangan terbuka dan terlihat lima jari," kata Anies saat menghadiri syukuran yang dilakukan massa pendukungnya di Masjid Sunda Kepala, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2017) malam.
(Baca juga: Anies-Sandiaga Luncurkan Logo "Salam Bersama" yang Terinspirasi dari Bung Karno)
Karena itu, ia heran saat ini pekik merdeka dilakukan dengan mengepalkan tangan.
Menurut Anies, pekik merdeka dengan mengepalkan tangan tidak sesuai dengan apa yang dicontohkan Soekarno.
"Lihat saja foto-foto Bung Karno, semua begini, enggak ada yang begini. Merdeka, merdeka merdeka," ujar Anies sambil mencontohkan perbedaan posisi tangan mengepal dan tangan terbuka.
Pada kesempatan itu, di hadapan warga yang hadir di Masjid Sunda Kelapa, Anies mengimbau agar mereka semua melupakan persaingan yang sempat terjadi selama masa kampanye Pilkada DKI.
Anies menyatakan bahwa Pilkada DKI 2017 telah usai. Ia menilai, saat ini waktunya menjaga persatuan dan kesatuan antar-warga.
"Kalau foto-foto, jangan pakai foto tangan tiga jari. Sudah selesai pilkadanya. Sekarang berikan salamnya salam bersama. Salam persatuan untuk semua," ucap Anies.
(Baca juga: Anies Hadiri Syukuran Kemenangannya di Masjid Sunda Kelapa)