JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya masih menunggu penetapan hasil rekapitulasi suara Pilkada DKI Jakarta oleh KPU DKI Jakarta untuk mengumumkan tim transisi dalam penyusunan program kerja Pemprov DKI Jakarta 2018.
Sandiaga menjelaskan, hal itu dilakukan karena dari hasil pantauan tim suksesnya, wacana pembentukan tim transisi, dan program kerja menimbulkan reaksi negatif di media sosial.
Hal itu, lanjut Sandiaga juga berimbas pada rencana rekonsiliasi antar tim pendukung dia dan calon gubernur DKI Anies Baswedan, dan pendukung calon gubernur- calon wakil gubernur petahana DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Transisi akan menunggu karena ternyata pembicaraan tentang transisi, tentang program, tentang janji kerja itu malah menuai percakapan di medsos yang memperuncing perbedaan dan menghalangi proses rekonsiliasi," ujar Sandiaga di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (23/4/2017).
Saat ini Sandiaga dan Anies masih menggunakan cara-cara dialog dengan warga agar perbedaan pandangan politik saat Pilkada DKI Jakarta berlangsung bisa disatukan lagi.
"Mari bersabar dan kedepankan dialog yang menyatukan warga Jakarta ini," ujar Sandiaga.
Baca: Prabowo Minta Anies-Sandiaga Siapkan Tim Transisi
Dari hitung cepat sejumlah lembaga survei serta hasil "real count" KPU DKI Jakarta, pasangan cagub-cawagub Anies-Sandiaga mengungguli pasangan cagub-cawagub petahana Ahok-Djarot.
Pengumuman resmi rekapitulasi suara oleh KPU DKI Jakarta akan dilakukan pada 29 April. Anies-Sandiaga menyatakan niatnya membentuk tim transisi untuk penyusunan program kerja Pemprov DKI Jakarta 2018. Pekan lalu Anies telah menemui Ahok di Balai Kota untuk membahas rencana tersebut.