Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Manggarai Mengaku Belum Terima Surat Peringatan dari PT KAI

Kompas.com - 25/04/2017, 19:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu warga RW 12 Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sadarajab, mengaku bahwa warga belum menerima surat peringatan ketiga (SP 3) dari PT KAI untuk mengosongkan rumah mereka.

Meski begitu, Sadarajab mengaku sudah mengetahui informasi mengenai adanya SP 3 tersebut dari media.

"Belum ada yang terima. Saya sih sudah tahu karena kawan-kawan wartawan share ke saya. Resmi belum, dari dia (PT KAI) apalagi," ujar Sadarajab saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/4/2017).

Sadarajab mengatakan, warga tidak akan mengosongkan dan membongkar sendiri rumah mereka.

Sebab, warga tengah mengusahakan penghentian upaya penertiban yang akan dilakukan PT KAI ke Ombudsman RI.

Warga juga akan tetap berjaga-jaga jika PT KAI melakukan penertiban rumah mereka.

"Standby kalau dia (PT KAI) apa-apa yang sifatnya mau memaksakan kehendak, ya terpaksa masyarakat lawan," kata Sadarajab.

Baca: Layangkan SP 3, PT KAI Minta Warga Manggarai Kosongkan Rumah Paling Lambat Hari Ini

Senior Manager Humas PT KAI Daerah Operasional (DAOP) I Jakarta Suprapto sebelumnya mengatakan, PT KAI telah melayangkan SP 3 kepada warga RW 12 Kelurahan Manggarai pada Selasa ini.

PT KAI meminta warga untuk mengosongkan dan membongkar sendiri rumah mereka karena berada di aset milik PT KAI, paling lambat Selasa, pukul 23.59 WIB.

"Surat pemberitahuan itu sudah dilayangkan," ujar Suprapto melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa sore.

Suprapto menjelaskan, apabila warga tidak mengosongkan dan membongkar sendiri rumah mereka hingga batas waktu yang ditentukan, PT KAI akan menertibkan rumah mereka dalam waktu dekat.

Baca: PT KAI: RW 12 Manggarai Disediakan Uang Ganti Rp 250 ribu Per Meter Persegi

Ada sebelas bangunan seluas 1.150 meter persegi yang diminta PT KAI untuk dibongkar. Sebab, bangunan tersebut berdiri di tanah PT KAI sesuai sertifikat hak pakai Nomor 47 Manggarai Tahun 1988.

Lahan tersebut akan digunakan untuk mewujudkan integrasi moda transportasi massal, yakni pembangunan jalur kereta api Bandara Soekarno-Hatta.

Kompas TV Puluhan perwakilan warga Manggarai RW 12 melakukan longmarch dari rumah mereka menuju kantor Komnas HAM di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/3).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com