Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Maklumi Pendapatan Daerah 2016 yang Tidak 100 Persen

Kompas.com - 27/04/2017, 07:20 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
DPRD DKI Jakarta menyampaikan laporan hasil pembahasan badan anggaran terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta 2016 dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (26/4/2017).

Dalam rapat paripurna itu, anggota DPRD DKI Syarifudin membacakan beberapa saran mereka terkait pendapatan dan pembelanjaan daerah.

Adapun target pendapatan daerah pada tahun anggaran 2016 mencapai Rp 53,76 triliun atau 94,06 persen dari target pendapatan. Target awal pendapatan daerah adalah sebesar Rp 57,16 triliun.

"Perlu kami sampaikan bahwa target PAD tersebut tidak tercapai 100 persen," ujar Syarifudin dalam rapat itu.

Tidak tercapainya target disebabkan salah satunya karena adanya kebijakan Pemprov DKI yang membebaskan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) untuk lahan dengan NJOP di bawah Rp 2 miliar dan pembebasan pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk lahan di bawah Rp 1 miliar.

Akibatnya, penerimaan pendapatan dari BPHTB hanya mencapai 75,80 persen. Namun, Syarifudin memaklumi hal itu.

"Sebagaimana diatur dalam Pergub No 259 tahun 2015, untuk itu DPRD DKI dapat memahami dan mendukung program tersebut karena untuk kepentingan masyarakat banyak," ujar Syarifudin.

(Baca: Ini Kategori Rumah yang Berhak Dapat Pembebasan PBB)

Sementara itu, pendapatan dari pajak reklame hanya terealisasi sebanyak 77,76 persen. Hal itu disebabkan peralihan reklame berbentuk papan dengan reklame jenis LED. Syarifudin mengatakan hal tersebut harus diperhatikan.

Terkait pajak kendaraan bermotor, Syarifudin mengatakan sebenarnya DKI mampu melebihi target hingga 104,26 persen. Namun, dia memberikan catatan terkait pencapaian target pajak kendaraan bermotor.

"Ini memang menjadi dilema, di satu sisi adanya peningkatan PAD. Namun di sisi lain, menambah kemacetan dan polusi udara di Jakarta," ujar Syarifudin.

Kompas TV Pembahasan APBD Jakarta Jadi Fokus Ahok & Anies
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com