JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sigit Wijatmiko mengatakan, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan bebas dari subsidi public service obligation (PSO) dalam tiga hingga lima tahun ke depan.
"Targetnya tidak lagi meminta subsidi dari PSO, jadi salah satu pendapatannya dari pengembangan di shelter atau halte," ujar Sigit, kepada Kompas.com, Selasa (2/5/2017).
(baca: Pemprov DKI Ingin Kurangi PSO untuk PT Transjakarta)
Menurut dia, ke depannya akan ada perubahan bentuk di beberapa halte bus Transjakarta, dengan menambahkan unit usaha seperti minimarket atau pun restoran.
Sigit mengatakan prasarana di setiap halte akan segera diproses dan ditetapkan standarnya.
"Tentunya sarana pendukung (halte), misalnya elevator dan eskalator akan kemungkinan ditambahkan," ujar Sigit.
Adapun pada Januari 2017 Sigit mengatakan bahwa hampir setiap tahun PSO untuk PT Transjakarta tidak diberikan penuh oleh Pemprov DKI.
Hal tersebut dikarenakan PT Transjakarta tak memenuhi sejumlah standar prosedur dan mekanisme (SPM) yang ditentukan. Sementara tahun 2016, PT Transjakarta menerima PSO sebesar Rp 1,2 triliun.
(baca: PT Transjakarta Tambah 10 Bus "Vintage" )