Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ingin Lebih Awal Bahas UMP DKI 2018

Kompas.com - 02/05/2017, 20:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, ingin membahas lebih awal upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2018, atau tak lama setelah dirinya dan cagub pasangannya, Anies Baswedan, ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menurut Sandi, pembahasan UMP DKI 2018 dilakukan lebih awal agar hasil yang ditetapkan pada akhir tahun merupakan kesepakatan bersama dan tidak menimbulkan kegaduhan.

Sebab, kata Sandi, UMP DKI 2018 nantinya ditetapkan saat dia dan Anies sudah memimpin Jakarta. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU DKI, perolehan suara pasangan Anies-Sandi unggul dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017.

"Kami sangat berat nanti tugasnya menuju Oktober karena penentuan UMP itu. Kami pastikan dialognya dibuka dari sekarang supaya tidak ada gonjang-ganjing lagi nanti menjelang penetapan UMP," kata Sandi, saat ditemui di GOR Otista, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2017).

(baca: Sandiaga: Sopir Bajaj Bisa Digaji Sesuai UMP)

UMP DKI 2017 diketahui mencapai Rp 3,3 Juta. Dalam beberapa tahun terakhir, UMP DKI selalu naik setiap tahunnya.

Namun, kenaikan UMP itu terkadang tak membuat pihak buruh maupun pengusaha puas. Karena itu, Sandi ingin nantinya ada dialog yang panjang dan rutin antara kedua pihak yang difasilitasi Pemprov DKI.

"Teman-teman buruh kemarin aspirasinya ingin didengar, yaitu peningkatan kesejahteraan. Dunia usaha boleh saja naik UMP, asal saja ada peningkatan produktivitas secara signifikan," ujar Sandi.

Kompas TV Anies-Sandi Bentuk Tim Sinkronisasi Pergantian Kepemimpinan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com