Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pendukung Enggak Perlu Sensitif dan 'Baper', Harus Banyak Tamasya"

Kompas.com - 05/05/2017, 14:32 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketegangan yang terjadi selama Pilkada DKI Jakarta 2017, diharapkan tak berlanjut usai kontestasi itu.

Pendukung pasangan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, yang gagal memenangkan jagoannya, diharapkan mampu mengubah kekecewaan mereka menjadi semangat dalam mengawasi pemerintahan pasangan calon yang unggul, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Sudahlah kita selesaikan di sini, kita kontrol saja pemerintahan," kata Rachland Nashidik, Juru Bicara Pasangan Calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dalam diskusi bertajuk "Melanjutkan Kembali Demokrasi di Jakarta" di Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2017).

(Baca juga: Ahok: Yang Enggak "Move On" Itu yang Bakar Bunga...)

Hal yang sama disampaikan anggota tim sukses Ahok-Djarot, Ansy Lema. Ia berharap, kebecian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tak lagi ditunjukan. Sebab, menurut dia, hal semacam itu bisa meluas hingga ke daerah lain.

Ansy mengakui, ada pendukung Ahok-Djarot yang belum mampu menerima kekalahan. Oleh karena itu, ia berharap tak ada lagi rasa sakit hati usai Anies-Sandi ditetapkan sebagai pemenang.

"Teman-teman yang dukung Pak Ahok-Djarot harus dikritik, bukan semuanya malaikat. Pak Ahok menerima ini, beliau fokus, Pak Anies juga langsung menyambangi Pak Ahok, para pendukung ini enggak perlu terlalu sensi (sensitif) dan baper (bawa perasaan), harus lebih banyak tamasya," kata Ansy.

(Baca juga: Ini Cara Anies-Sandiaga Rangkul Pendukung Ahok-Djarot)

Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta telah mengesahkan hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat provinsi, Minggu (30/4/2017) dini hari.

Perolehan suara terbanyak pada putaran kedua Pilkada DKI 2017 diraih pasangan calon nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dengan 3.240.987 suara atau setara 57,96 persen.

Pasangan nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, memperoleh 2.350.366 suara atau setara 42,04 persen.

Anies dan Sandi dipastikan akan menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang baru. KPU DKI Jakarta tinggal menetapkannya siang ini. Keduanya akan dilantik pada Oktober mendatang.

Kompas TV KPU DKI Rapat Pleno Rekap Suara Pilkada Tingkat Provinsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com