JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Museum Rekor Indonesia (Muri) Jaya Suprana menjelaskan pertimbangan pihaknya memberikan rekor kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, untuk "parade papan bunga terpanjang".
Dari pertimbangan Muri, diketahui baru kali ini ada kepala daerah yang diberi apresiasi dalam bentuk karangan bunga dengan jumlah sangat banyak.
"Kriteria terpanjang bisa dilihat dari kenyataan di lapangan bagaimana papan bunga berderet, mulai dari serambi Balai Kota lalu meluber keluar mengelilingi pagar Monas," kata Jaya, kepada Kompas.com, Jumat (5/5/2017).
(baca: Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Raih Rekor Muri)
Ketika ditanya berapa panjang parade papan bunga untuk Ahok-Djarot, Jaya menyatakan pihaknya tidak mengukur secara pasti.
Hal itu dikarenakan papan atau karangan bunga setiap hari selalu bertambah, sehingga indikator untuk menyatakan parade papan bunga itu terpanjang merujuk pada belum pernah ada parade papan bunga sepanjang seperti yang ditujukan pada Ahok-Djarot.
"Hal tersebut belum pernah terjadi untuk gubernur dan wakil gubernur di Jakarta, bahkan di Indonesia," tutur Jaya.
(baca: Selasa Pagi, Karangan Bunga Ahok-Djarot di Balai Kota Capai 5.016 )
Awalnya, Muri mencari siapa penggagas karangan bunga untuk Ahok dan Djarot. Namun, Jaya mengaku kesulitan mencari penggagas karangan bunga itu, sehingga akhirnya diputuskan bahwa yang menerima piagam rekor tersebut Ahok dan Djarot, sesuai nama yang tertera di tiap karangan bunga.
Jumlah karangan bunga untuk Ahok dan Djarot mencapai lebih dari 5.000 karangan bunga. Mayoritas karangan bunga itu memuat pesan untuk menyemangati dan mendukung Ahok-Djarot.
Karangan bunga awalnya diletakkan di dalam Kompleks Balai Kota DKI Jakarta, kemudian diletakkan di luar Balai Kota hingga mengelilingi kawasan Monas dan sekitarnya karena keterbatasan tempat di Balai Kota.