JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemilik rumah merasa terbebani dengan lamanya pengerjaan bedah rumah oleh Pemprov DKI Jakarta terhadap rumah milik mereka. Soalnya, semakin lama pengerjaam, semakin besar pula biaya kontrakan yang harus ditanggung pemilik rumah karena harus menunggu rumah selesai dibangun.
Hal itu dirasakan Sulastri, warga Cilincing yang rumahnya masuk dalam program bedah rumah. Sulastri sebelumnya menyampaikan rasa syukurnya bahwa Pemprov DKI mau memperbaiki rumah miliknya yang tak layak huni. Rumah Sulastri sebelumnya sering kebanjiran dan bocor jika musim hujan tiba.
Namun Sulastri mengatakan, ia juga harus realistis bahwa ada uang yang harus dikeluarkan untuk membiayai kontrakan setiap bulannya. Biaya kontrakan yang dihuninya saat ini Rp 700.000 per bulan.
Sulastri sudah tinggal kontrakan hampir sebulan. Suaminya yang bekerja serabutan dan Sulastri hanya ibu rumah tangga. Ia mengaku telah berhutang kepada tetangganya untuk bisa menyewa kontrakan tersebut.
Ia menanyakan kepada petugas PPSU kepastian waktu penyelesaian bedah rumah miliknya. Namun petugas PPSU tidak bisa memastikan hal tersebut.
"Sekarang tingal di rumah kontrak. Bilangnya lima hari selesai tapi sekarang sudah sebulan. Mungkin banyak yang dibedah. Dibilang keberatan ya yang di kontrakan," ujar Sulastri saat ditemui di kontrakannya, Kelurahan Cilincing, Jumat (5/5/2017).
"Mudah-mudahan cepat selesai. Saya sih enggak minta rumahnya cantik, yang penting bisa ditempati saja," ujar Sulastri.
Warga lainnya, Witi berharap rumah yang telah ditempatinya selama 30 tahun itu bisa segera selesai dibangun. Witi mengontrak rumah selama tiga minggu terakhir tepat di samping rumah miliknya yang sedang dibangun.
Biaya sewa rumah selama sebulan sebesar Rp 700.000. Selain itu, ia juga harus mengeluarkan uang untuk biaya anaknya yang baru lahir. Witi berharap agar rumah tersebut selesai sebelum Lebaran.
"Tidak ada dijanjikan, tapi mudah-mudahan selesai Lebaran. Kami juga enggak bisa memaksa ya untuk cepat selesai. Kan pengerjaan bertahap," ujar Witi.
Saat ini, pengerjaan rumah sudah dalam tahap pemasangan atap dan pemasangan tembok. Diperkirakan bangunan rumah akan rampung dalam sepekan.
Program bedah rumah oleh Pemprov DKI mulai dilaksanakan pada 17 April. Saat itu ada 10 rumah yang diratakan untuk dibangun kembali.
Baca juga: Didesak Selesaikan Program Bedah Rumah, Djarot Minta Taufik Tinjau Langsung ke Cilincing