Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pelebaran Jalan di Jalur Puncak Dimantapkan

Kompas.com - 05/05/2017, 19:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Rencana pelebaran badan jalan jalur Puncak, Bogor, dikerucutkan. Tim kajian pembangunan strategis Kabupaten Bogor bertemu tim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Jakarta, Kamis (4/5/2017). Badan jalan akan dilebarkan 4 meter, paling cepat tahun 2018.

"Kami akan fokus di jalan nasional yang sekarang ada, yakni dari Gadog sampai Gunung Mas, Cisarua. Ruas jalan itu yang akan kami lebarkan," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto, di Jakarta, kemarin.

Kamis siang, tim kajian pembangunan Pemkab Bogor bertemu dengan Ditjen Bina Marga dan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR di kantor Badan Litbang.

Jelang pertemuan berakhir, Menteri PUPR juga menyempatkan hadir. Rencana pelebaran jalur Puncak telah dibicarakan Bupati Bogor Nurhayanti dengan Presiden Joko Widodo pada pertemuan khusus, Kamis (27/4/2017).

Pelebaran badan jalan itu masuk kategori program jangka pendek. Badan jalan Gadog hingga Gunung Mas akan dilebarkan dari 7 meter menjadi 11 meter.

Di Bogor, anggota Komite Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Yayat Supriyatna, yang memfasilitasi pertemuan kemarin, mengatakan, pelebaran badan jalan Puncak pasti akan dilaksanakan pemerintah pusat.

"Sudah pasti akan dilebarkan. Namun, yang direncanakan itu adalah pekerjaan fisik, jadi harus ada rencana detailnya dan diukur pasti kebutuhan anggarannya dulu," katanya.

Proses pelebaran

Sebagai langkah awal pelebaran, Pemerintah Kabupaten Bogor lebih dulu akan menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di pinggiran ruas jalan tersebut. Nantinya, para pedagang akan dipusatkan di satu atau dua lokasi yang masih dalam kajian.

Setelah PKL ditertibkan, Kementerian PUPR akan melakukan konstruksi pemadatan bahu jalan dan pengaspalan hingga badan jalan mencapai 11 meter. Untuk konstruksi itu, kemungkinan baru akan dimulai tahun 2018.

"Tidak bisa langsung dilaksanakan pelebaran jalan pada tahun ini juga," kata Yayat Supriyatna, yang juga pengamat perkotaan.

Dalam waktu dekat ini, kata Yayat Supriyatna, rencana yang segera dilaksanakan Pemkab Bogor, sebagai bagian dari solusi mengatasi permasalahan jalur Puncak, adalah menata persimpangan-persimpangan di jalur Puncak yang masih atau menimbulkan masalah terhadap kelancaran arus lalu lintas.

Solusi lain adalah meningkatkan kualitas jalan perdesaan yang akan menjadi jalan alternatif menunjuk Puncak tanpa harus lewat jalur utama. "Pemerintah Kabupaten Bogor sudah siap mengeksekusi dua solusi ini, mulai tahun ini juga," kata Yayat.

Pertemuan lanjutan

Untuk mematangkan data kondisi riil jalur Puncak, Kementerian PUPR akan kembali bertemu dengan Pemkab Bogor. Pertemuan itu direncanakan pada Senin pekan depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com