Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Ahok dan Pak Djarot itu Bukti Keberagaman..."

Kompas.com - 10/05/2017, 11:11 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Mata Eti (51) berkaca-kaca menceritakan kebanggaannya terhadap Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Bagi Eti, Ahok dan Djarot berhasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan setiap warga Indonesia, yang ada adalah keberagaman dan persatuan. Eti menilai Ahok dan Djarot adalah wujud dari keberagaman tersebut.

"Perasaan haru, bangga, dengan keadaan Pak Ahok dan Pak Djarot yang membuat bahwa perbedaan itu tidak ada sebenarnya. Mereka itu bukti keberagaman," kata Eti, kepada Kompas.com di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (10/5/2017).

Saat warga di Balai Kota berdoa bersama, Eti tampak khusyuk mengikutinya. Warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan, itu menangkupkan tangan dan memejamkan kedua matanya yang memerah menahan air mata.

Warga lainnya, Indah (57), juga tampak berkaca-kaca. Dia menyebut Ahok dan Djarot merupakan pasangan kepala daerah yang serasi.

"Pak Djarot itu pasangan yang pas buat Pak Ahok," kata Indah.

(baca: Kesedihan Pendukung Ahok...)

Indah dan Eti merupakan dua dari banyaknya warga yang memenuhi pendopo dan halaman Balai Kota sejak Rabu pagi. Mereka mengikuti paduan suara spontan yang dipimpin musisi Addie MS.

Indah mengaku terharu dengan banyak warga yang datang ke Balai Kota untuk mendukung Ahok dan Djarot.

"Orang begitu sukarela, ikhlas, datang dan menyanyikan lagu kebangsaan bersama untuk Indonesia dan Jakarta, saya terharu," ujar warga Kebagusan, Jakarta Selatan tersebut.

Kekompakan Ahok dan Djarot tak hanya dirasakan Indah dan Eti. Addie MS juga mengaku melihat kekompakan Ahok dan Djarot.

"Saya terharu sekali Pak Djarot bereaksi sangat bijak kemarin di Cipinang. Sampai Pak Djarot menjaminkan dirinya untuk kebebasan Pak Ahok, luar biasa," kata Addie.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memvonis Ahok dua tahun penjara karena dinilai terbukti melakukan penodaan agama dalam sidang putusan pada Selasa (9/5/2017). Ahok kini ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Kompas TV Menakar Vonis Penjara Ahok (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com