Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pendukung Ahok yang Bermalam di Trotoar Jalan Mako Brimob

Kompas.com - 11/05/2017, 14:36 WIB
Sherly Puspita

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 25 orang pendukung Basuki Tjahja Purnama (Ahok) masih bertahan di Markas Komando Brigadir Mobil (Mako Brimob), Depok, Kamis (11/5/2017).

Hanya dengan beralaskan banner bekas, para pendukung menginap di trotoar bagian depan gedung Mako Brimob sejak semalam, Rabu (10/5/2017).

"Kami semuanya berjumlah 25 orang. Kami tidak boleh tidur di halaman Mako Brimob, jadi kami menginap di pinggir jalan sini (trotoar)," ujar salah satu pendukung Ahok yang turut menginap, Daniel Batubara, Kamis.

Daniel mengatakan, meski hanya diperbolehkan tidur di trotoar, tak ada pendukung yang merasa keberatan.

"Ya memang aturannya begitu. Kami boleh menginap di sini asal tidak mengganggu lalu lintas dan tetap menjaga kebersihan. Kami tidak masalah," tuturnya.

Baca: Petugas Tunjukkan Daftar Nama yang Boleh Kunjungi Ahok di Mako Brimob

Pria yang berasal dari kota Depok ini pun merasa tak ada masalah berarti yang dirasakan selama menginap di kawasan tempat Ahok ditahan ini.

"Kami ber-25 sehat semua, makan juga cukup, mau ke kamar mandi bisa ke mushala, pom bensin, bahkan warga sekitar sini memperbolehlan kami meminjam kamar mandinya," cerita dia.

Kekhawatiran aparat keamanan mengenai kondisi cuaca dan kemungkinan adanya penyerangan oleh kelompok tertentu pun tak dialami oleh para pendukung Ahok.

"Aman di sini, ini karena kuasa Tuhan yang Maha Esa, kami bersyukur," tambahnya.

Baca: Nyanyian dan Tarian Pendukung Ahok di Mako Brimob

Selama menginap, tak ada penjagaan khusus yang dilakukan para aparat keamanan di lokasi sekitar Mako Brimob.

"Enggak ada pengamanan khusus, hanya ada polisi yang memang piket di pos keamanan. Tapi aman semua, terkendali," tandasnya.

Sebelumnya, Polisi hanya mengizinkan 5 orang relawan saja menginap di kawasan Mako Brimob. Hal ini dilakukan untuk menjaga situasi sekitar Mako Brimob tetap kondusif.

Ahok ditahan di Rutan Mako Brimob setelah divonis 2 tahun penjara dalam kasus penodaan agama.

Kompas TV Usai Vonis, Aksi Simpatik & Upaya Rekonsiliasi Beriringan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com