BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno berpendapat seorang pengusaha tidak boleh sekaligus menjadi penguasa. Ketika harus terjun ke dunia politik untuk menjadi pejabat publik, seorang pengusaha harus benar-benar berhenti dari kegiatan usahanya.
Sandiaga mengatakan hal itu saat menjadi pembicara dalam seminar yang diadakan di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia di Sentul, Bogor, Jumat (12/5/2017).
"Penguasa dan pengusaha tidak bisa sama. Karena benturan kepentingannya terlalu besar. Makanya saya melarang teman-teman saya (pengusaha) agar jangan berpolitik kecuali usahanya sudah benar-benar besar," kata Sandi.
Sandi menyatakan sejak memutuskan terjun ke dunia politik, dirinya melepas jabatannya di perusahaan. Ia mengaku, kini sudah tidak punya posisi yang berperan menentukan arah kebijakan sebuah perusahaan.
Sandiaga punya latar belakangan pengusaha. Ia merupakan pemegang saham di Saratoga dan Recapital. Menurut Wikipedea.org, sejak 2015 Sandiaga melepaskan semua jabatannya di Saratoga dan Recapital.
Menurut Sandi, ia melepaskan jabatannya di perusahaan setelah mendapat saran dari Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK. Seperti Sandi, JK juga berlatar belakang pengusaha sebelum terjun ke dunia politik.
"Saya ingat Pak JK selalu mengingatkan saya jangan mencampurkan politik dan dagang. Politik bagus, dagang bagus, tapi harus sendiri-sendiri. Karena nanti bisa jadi kita memperdagangkan politik dan mempolitikan dagang. Tidak boleh," kata Sandi menirukan ucapan JK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.