JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tenang karena penyerapan anggaran berlangsung dengan baik.
Sampai bulan ini, kata Djarot, penyerapan anggaran untuk belanja langsung lebih tinggi daripada belanja tidak langsung.
"Ini saya agak tenang karena serapan kita, serapan untuk belanja langsung lebih tinggi daripada serapan belanja tidak langsung," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (17/5/2017).
Djarot mengatakan presentasenya sekitar 15 hingga 18 persen. Adapun, belanja langsung merupakan penggunaan anggaran untuk pelaksanaan program-program yang bersifat tidak tetap.
Baca: Soal Program Anies-Sandi Masuk RKPD 2018, Djarot Akan Minta Penjelasan Kemendagri
Sementara belanja tidak langsung merupakan pengeluaran rutin Pemprov DKI seperti untuk gaji pegawai, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan.
Djarot mengatakan kondisi ini berbeda dengan tahun lalu pada bulan yang sama. Djarot mengatakan penyerapan anggaran akan terus ditingkatkan.
Biasanya, anggaran akan banyak terserap pada akhir tahun. Adapun, nilai APBD DKI tahun 2017 adalah Rp 70,19 triliun, tepatnya Rp 70.191.958.203.554,00.
"Serapan anggaran belanja yang paling banyak itu nanti di bulan November dan Desember," ujar Djarot.
Baca: Pembahasan APBD-P DKI 2017 Tunggu Hasil Audit BPK