JAKARTA, KOMPAS.com - Tim sinkronisasi Anies Baswedan-Sandiaga Uno meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk membeberkan kajian yang pernah dibuat pendahulunya, Rizal Ramli. Kajian yang dimaksud adalah kajian yang menjadi acuan Rizal untuk menyatakan penghentian sementara atau moratorium proyek reklamasi.
Anggota tim sinkronisasi Anies-Sandi, Marco Kusumawidjaja menyatakan, sampai saat ini publik tidak pernah tahu secara rinci isi dari kajian yang pernah dibuat Rizal Ramli.
"Jangan lupa dulu Rizal Ramli sudah melakukan studi kan, kemudian menyimpumpulkan moratorium, kemudian dia diganti dan kajiannya tidak dikeluarkan," kata Marco saat ditemui di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2017).
Luhut belum lama ini menyatakan akan mengundang Anies-Sandi untuk bertemu dan membahas proyek reklamasi. Hal itu menyusul adanya rencana Anies-Sandi menghentikan proyek tersebut jika nanti telah resmi menjabat.
Menurut Marco, baik Anies maupun Sandi menyatakana bersedia memenuhi undangan Luhut saat keduanya sudah resmi menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
"Kalau belum menjabat kapasitasnya kan sebagai apa," ujar Marco.
Penghentian proyek reklamasi merupakan salah satu janji kampanye Anies-Sandi saat kampanye Pilkada DKI 2017. Menurut Marco, Anies-Sandi akan berupaya untuk memenuhi janji tersebut. Ia yakin janji tersebut bisa terealisasi karena rencana untuk menghentikan proyek reklamasi sudah melalui berbagai kajian.
"Jadi mari kita biasakan bahwa janji gubernur dipenuhi bukan sekadar diingkari. Karena itu sebelum membuat janji-janji itu memang sudah dikaji," kata Marco.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.