JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan teman seangkatan dari taruna Akpol tingkat II Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Mohammad Adam yang tewas akibat dianiaya, menceritakan keseharian almarhum saat menjalani pendidikan.
Adam disebut selalu menjadi pemimpin bagi teman-temannya saat ibadah shalat.
"Orangnya sangat baik, ramah, ikut kegiatan agama seperti jadi imam. Kami jadi makmum dari Adam sendiri. Sangat baik," ujar seorang teman Adam, Mohammad Idris, saat melayat ke rumah duka, di Jl Penghulu, Cipulir, Kebayoran Lama, Jumat (19/5/2017).
Idris juga turut menyampaikan ucapan duka cita kepada pihak keluarga. Dia memohon maaf apabila ada kesalahan dari teman-temannya yang dilakukan kepada Adam.
"Kami mohon maaf begitupun dari Adam sendiri telah kami maafkan," ucapnya.
Baca: Polisi: Taruna Akpol Meninggal karena Gagal Nafas akibat Penganiayaan
Isak tangis teman Adam tak tertahankan. Mereka melayat Adam di tempat peristirahatannya pemakaman dekat rumah. Ia dimakamkan Jumat dini hari.
Belasan karangan bunga menghiasi jalan dari rumah hingga tempat pemakaman. Adam tewas seusai apel malam di kompleks pendidikan perwira Polri di Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (18/5/2017) dini hari.
Berdasarkan hasil otopsi tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polri di Semarang, Adam meninggal diduga karena gagal nafas akibat hantaman benda keras di bagian dada. Ia diduga dianiaya oleh seniornya. Polisi masih memeriksa saksi-saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.