JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sempat berpapasan dengan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno di lobi salah satu stasiun televisi pada Sabtu (20/5/2017). Djarot mengaku tidak membicarakan apapun dengan Sandi, termasuk soal tim sinkronisasi.
"Enggak, enggak bahas, saya cuma say hello," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (22/5/2017).
Djarot mengatakan, dia telah menerima surat permintaan audiensi dari Sandi dan Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan. Surat tersebut ditandatangani langsung Anies dan Sandi yang meminta beraudiensi dengan Djarot.
"Inti (surat)-nya ingin beraudiensi, tentu saja audiensi atau silaturahmi tetap kami akan terima," kata dia.
Djarot mengatakan, dalam surat yang diterimanya tidak ada bahasan soal tim sinkronisasi Anies-Sandi yang bertugas menerjemahkan janji-janji Anies-Sandi ke dalam program kerja. Karena itu, Djarot hanya akan berkoordinasi dengan Anies dan Sandi.
"Di situ (dalam surat) saya membaca atau mungkin saya salah baca, tidak ada tim sinkronisasi. Jadi kami akan berkoordinasi langsung dengan Pak Anies dan Pak Sandi," kata Djarot.
Djarot menyebutkan, tim sinkronisasi berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta. Tim sinkronisasi bisa memasukkan program kerja Anies-Sandi ke dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2018.
Hal tersebut, kata Djarot, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2017 tentang penyusunan rencana kerja pemerintah daerah tahun 2018.
"Enggak apa-apa karena memang Permendagri memungkinkan untuk mereka masukkan untuk RPJMD 2018. Yang urusan teknis biar ditangani Sekda dan Bappeda," kata Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.