Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Mobil Diderek karena Parkir Sembarangan di Jalan Borobudur

Kompas.com - 22/05/2017, 13:02 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat unit mobil yang diparkir di bahu jalan di jalanan kompleks di daerah Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, pada Senin (22/5/2017) siang, diderek petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat.

"Ada empat mobil yang kebetulan mangkal atau parkir di sepanjang bahu jalan ini. Karena jalanan ini jalanan kompleks dan warga setempat sangat keberatan dengan keberadaan mobil tersebut," kata Komandan Pleton Derek Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, Firdaus Burhanudin, kepada Kompas.com di lokasi.

Dia mengatakan, penderekan itu berdasarkan laporan warga yang merasa keberatan dengan mobil-mobil yang seringkali parkir di bahu jalan kompleks. Mobil-mobil tersebut, kata Firdaus, kebanyakan sedang menunggu orang di RS Cipto Mangunkusumo RSCM). Mobil-mobil itu masih ada orang di dalamnya atau pengendaranya berada dekat dengan mobil-mobil mereka.

"Artinya ada orangnya tapi mobilnya sudah dimatikan mesin, ada yang tidur-tiduran. Ada yang sambil ngopi. Itu kan kategorinya sudah parkir," kata dia.

Firdaus mendapat informasi dari warga setempat bahwa mobil sudah parkir selama beberapa jam.

"Jadi kami sudah ada informannya. Mereka (yang parkir) sengaja tidak jauh-jauh dari kendaraan itu, dan ambil alasan masih ada di tempat tidak meninggalkan mobil, nah itukan modus," kata Firdaus.

Operasi penderekan di Jalan Borobudur itu dimulai pukul 11.45 WIB. Empat mobil yang diderek itu adalah tipe mobil Grand Max, Kijang kapsul, Go Panca, dan APV. Keempat mobil tersebut diderek dan dipindahkan ke parkiran IRTI Monas.

Pemilik atau pengendara mobil itu dikenakan denda sebesar Rp 505 ribu jika ingin mengeluarkan mobilnya dari IRTI Monas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com