Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Saksi Telah Diperiksa, Kasus Novel Belum Temu Titik Terang

Kompas.com - 23/05/2017, 13:37 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan telah bergulir selama enam pekan sejak 11 April 2017. Namun, hingga kini polisi belum juga mendapat titik terang siapa yang menyiram cairan air keras ke wajah Novel.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penyidik masih berusaha secepatnya mengungkap kasus itu. Puluhan saksi telah diperiksa untuk membuat terang kasus tersebut.

"Kami sudah meminta keterangan dari 52 orang saksi," ujar Argo saat dihubungi, Selasa (23/5/2017).

Argo menambahkan, dari puluhan saksi tersebut tak ada satu pun saksi yang melihat jelas ciri-ciri pelaku. CCTV di sekitar rumah Novel tak merekam secara jelas pelaku penyerangan tersebut.

Menurut Argo, sebuah kasus memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Ia mencontohkan salah satu kasus yang sulit terungkap seperti pembunuhan mahasiswi Esa Unggul Tri Arum Puspitasari. Dalam kasus itu, sidik jari pelaku tak tertinggal di seluruh tubuh korban. Polisi pun kesulitan mengungkap siapa pembunuh Arum.

Begitu pula kasus penyerangan Novel ini. Para saksi yang diperiksa, tak ada yang melihat jelas pelakunya. Kendati begitu, polisi masih terus berupaya mencari cara lain untuk mengungkap kasus itu.

"Kami tetap penyelidikan yang berpotensi ya. Kami tahu banyak kasus yang menjerat dia (dia tangani). Kami sudah dapatkan informasi dia tangani kasus apa aja. Kami cek hubungannya dengan kasus apa," kata Argo.

Pihak kepolisian telah memeriksa empat orang yang diduga pelaku penyerangan terhadap Novel. Keempat orang tersebut yaitu Hasan, Muklis, AL dan Miko. Namun, keempat orang tersebut akhirnya dilepas karena tidak ada bukti penyerangan.

Novel disiram air keras di dekat Masjid Jami Al Ihsan, dekat rumahnya pada 11 April 2017. Saat itu, Novel baru saja selesai menunaikan shalat Subuh berjemaah di masjid tersebut pada sekitar pukul 05.10 WIB.

Baca juga: Soal Kasus Penyerangan Novel Baswedan, KPK Masih Percaya pada Polri

Kompas TV Kondisi Membaik, Namun Mata Kiri Novel Masih Parah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com