JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, halte bus transjakarta Kampung Melayu belum dibuka untuk melayani penumpang, Jumat (26/5/2017).
Tampak sejumlah petugas dari PT Transjakarta masih memperbaiki halte bus yang rusak akibat ledakan tersebut.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sejak Jumat pagi, sejumlah petugas transjakarta mulai merapikan halte.
Perbaikan itu seperti mengganti kaca yang pecah hingga melakukan pengecatan dinding halte. Akibat ledakan, kondisi halte terbilang cukup parah.
(Baca juga: Potongan Tubuh Manusia Masih Ditemukan di Lokasi Bom Kampung Melayu)
Ledakan mengakibatkan sejumlah kaca halte retak bahkan ada yang pecah. Hari ini, bercak darah korban ledakan di lantai halte tak terlihat lagi.
Seorang petugas di halte transjakarta yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pengerjaan sudah dilakukan sejak pagi ini.
Pengerjan, kata dia, difokuskan pada penggantian kaca yang rusak. Ia mengatakan, perbaikan dilakukan setelah mendapat izin dari pihak kepolisian.
Sebelumnya, pasca-ledakan yang terjadi pada Rabu (24/5/2017) malam, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di halte tersebut.
"Kami bersihkan sejak pagi tadi, kalau sudah dibersihkan kan berarti diperbolehkan," ujar petugas itu kepada Kompas.com di lokasi.
Secara terpisah, Asisten Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo menyampaikan, saat ini pihaknya fokus untuk memperbaiki halte.
Ini mengapa hingga saat ini halte transjakarta Kampung Melayu masih belum dioperasikan. "Iya sudah dibuka untuk dibersihkan dan dirapikan. Untuk pelayanan halte segera dioperasikan," ujar Bowo.
(Baca juga: Dua Hari Pasca-Ledakan Bom, Aktivitas di Kampung Melayu Kembali Normal)
Sebanyak 16 orang menjadi korban ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Mereka adalah dua orang terduga pelaku yang tewas, tiga polisi yang gugur, serta enam polisi dan lima warga sipil yang mengalami luka-luka.