JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan bom di terminal bus Kampung Melayu, Jakarta Timur yang terjadi dua kali ternyata sudah direncanakan sebelumnya oleh kedua teroris bernama Ahmad Sukri dan Ichwan Nurul Salam.
"Kalau kita lihat dalam teror bom itu, ada dua kali ledakan. Ledakan pertama lebih kecil dibanding ledakan kedua," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian, di RS Polri Kramat Jati, Jumat (26/5/2017).
Ia menjelaskan, ledakan pertama dengan intensitas lebih kecil dilakukan oleh Ichwan.
"Ledakan pertama oleh Ichwan, dia hanya luka bagian belakang. Jadi ini untuk memancing orang datang sehingga diharapkan korban lebih banyak," sebutnya.
Baca: Kapolri: Ledakan Pertama di Kampung Melayu merupakan Pemancing
Ledakan kedua dengan intensitas ledakan lebih besar dilakukan oleh Ahmad.
"Second service oleh Ahmad terjadi 4 menit setelahnya. Setelah meledak, badannya hancur, kepala terlempar sampai masuk halte busway, bagian tubuh lainnya terpecah," ucap dia.
Ledakan kedua tersebutkan diperkirakan berasal dari bom panci yang disimpan Ahmad di dalam ranselnya.
"Makanya saya imbau, begitu ada ledakan masyarakat menghindar saja, jangan mendekat," tutupnya.
Baca: Pelaku Bom Kampung Melayu Sempat Ingin Serang Pospol Senen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.