JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana mengatakan, para kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya telah berkoordinasi dengan masyarakat untuk mengantisipasi maraknya geng motor.
Suntana menyebutkan, para kapolres itu telah meminta masyarakat untuk tidak terlibat dengan geng motor.
"Beberapa wilayah seperti Bekasi, Depok, dan Jakarta, itu para kapolres sudah mengumpulkan masyarakat dan anak muda untuk tidak lagi mengikuti kegiatan geng motor," ujar Suntana, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (26/5/2017).
Suntana menuturkan, polisi akan menindak tegas anggota geng motor yang melanggar hukum. Menurut Suntana, polisi sudah berhasil menangkap sejumlah orang yang diduga anggota geng motor dan terlibat tindak kekerasan.
"Kalau ada (geng motor), kami tindak, tangkap," kata Suntana.
(baca: Pengakuan Geng Motor "Tambun 45" soal Alasan Bawa Senjata Tajam)
Polres Metro Jakarta Timur telah menangkap 10 orang anggota geng motor "Jatiwaringin All Star" yang diduga terlibat aksi pengeroyokan di Jatiwaringin, Kampung Makasar, Jakarta Timur, pada Minggu (21/5/2017). Akibat pengeroyokan itu, seorang tewas dan seorang lainnya terluka.
Selain itu, Polsek Pondok Gede, Bekasi Kota, juga mengamankan 48 orang anggota geng motor "Tambun 45" di SPBU Jatiwaringin yang diduga ingin menyerang "Geng Prumpung". Polisi menyita barang bukti sebanyak 15 bilah senjata tajam berbagai jenis.
Dari 48 orang itu, 11 di antaranya menjadi tersangka atas kepemilikan senjata tajam. Kedua geng motor tersebut diduga merencanakan tawuran di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
(baca: Geng Motor Pamerkan Aksinya di Medsos)