JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan menceritakan bagaimana almarhum adiknya, Ridwan Rasyid Baswedan membantu Anies saat Pilkada DKI Jakarta.
Anies mengatakan, saat Pilkada DKI putaran pertama, Ridwan aktif untuk membantunya memberikan sosialisasi program hingga permukiman warga. Bahkan kebanyakan pertemuan-pertemuan dengan warga merupakan campur tangan Ridwan.
Baca juga: Saat Mata Anies Tak Henti Menatap Kuburan Sang Adik
Keaktifan Ridwan, kata Anies, membuat kesan tersendiri bagi relawan dan tim pendukungnya saat pilkada.
"Ridwan itu memang bekerja all out. Kalau kawan-kawan lihat di putaran pertama hampir semua kegiatan dan pertemuan beliau yang mengatur. Karena itu dengan teman-teman dan relawan simpatisan banyak catatatan interaksi," ujar Anies di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (27/5/2017).
Namun, memasuki pilkada putaran kedua, Ridwan tak lagi bisa mendampingi Anies saat menyampaikan sosialisasi kepada warga. Ridwan harus dirawat di rumah sakit untuk penyakit yang ia derita.
Anies mengatakan, meski tak lagi ikut dalam proses pilkada putaran kedua, Ridwan tetap memantau seluruh proses yang berlangsung. Hingga akhir hayatnya, Ridwan memiliki harapan agar kondisi di Jakarta dapat kembali aman.
"Jadi beliau tahu kalau kami menang dan harapannya eksplisit sekali. Ingin Jakarta suasananya berubah. Dia katakan berkali-kali, 'biar Jakarta aman' katanya," ujar Anies.
Baca juga: Anies: Ridwan Memiliki "Golden Heart"
Ridwan meninggal setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Ridwan dirawat sejak 25 Februari 2017 karena serangan jantung dan komplikasi penyakit. Ridwan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Sabtu hari ini.