Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Transjakarta di Halte Kampung Melayu Masih Deg-degan

Kompas.com - 29/05/2017, 16:35 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kondisi halte Kampung Melayu mulai padat menjelang jam pulang kerja pada Senin (29/5/2017) sore, beberapa penumpang mengaku masih was-was saat berada di halte itu. Rasa was-was dan khawatir itu terkait ledakan bom di area Terminal Kampung Melayu, beberapa meter dari halte tersebut, pada Rabu lalu.

"Saya sih masih deg-degan. Kan kemarin ada bom di sini. Masih deg-degan," kata Sularti (58), salah satu penumpang saat ditemui Kompas.com, di lokasi.

Halte Kampung Melayu resmi dioperasikan kembali pada pukul 15.00 WIB sore ini setelah sebelumnya ditutup sementara sejak Rabu lalu. Penutupan dilakukan karena halte menjadi tempat kejadian ledakan bom dan banyaknya bercak darah serta material bom yang berserakan di dalam halte.

Baca juga: Halte Kampung Melayu Beroperasi Kembali

Meski merasa deg-degan, Sularti menilai pihak transjakarta telah merapikan kondisi di dalam halte. Sularti juga berharap, kondisi halte dan bus transjakarta bisa terus aman dan tidak ada hal buruk lagi yang terjadi.

Penumpang lainnya, Eda Tukan (24), mengaku senang halte Kampung Melayu kembali beroperasi. Dia juga mengomentari soal personel keamanan, yakni TNI, yang dianggap memberikan rasa aman sekaligus bisa membuat penumpang sedikit takut.

"Kalau orang dewasa lihat tentara, mungkin biasa saja. Tapi, kalau anak kecil, kadang bisa takut kan. Tapi lihat ada tentara sama polisi, harusnya sih aman ya," kata Eda.

Pasca ledakam bom di Terminal Kampung Melayu, pihak PT Transjakarta bekerja sama dengan Polri dan TNI mengamankan area halte dan bus yang menjadi bagian dari layanan. Selain menempatkan personel pengamanan di berbagai titik, ada wacana untuk menempatkan metal detector di beberapa halte sebagai bagian dari pengamanan.

Halte Kampung Melayu melayani perjalanan empat rute, yaitu Koridor 5 (Kampung Melayu-Ancol), Koridor 7 (Kampung Melayu-Kampung Rambutan), Koridor 11 (Kampung Melayu-Pulogebang), dan layanan bus non-BRT Kampung Melayu-Grogol.

 Baca juga: Menkumham Upayakan Pengobatan Polisi Korban Bom Kampung Melayu di Singapura

Kompas TV Jenazah Pelaku Bom Kampung Melayu Dikembalikan ke Keluarga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com