JAKARTA, KOMPAS.com - Bripda Titi Hayyu Rabbani, seorang polisi wanita (Polwan) anggota Satgas Rajawali Polres Jakarta Timur yang tak ragu untuk tetap mengenakan jilbab dalam menjalankan tugasnya.
Wanita kelahiran Jakarta pada 2 November 1995 silam ini justru merasa bangga menjadi seorang aparat keamanan berhijab, bahkan menjadi Satgas khusus yang menjalankan tugasnya di malam hari.
Ia ingin membuktikan bahwa wanita berhijab tak selalu identik dengan seseorang yang menutup diri dari lingkungan sosialnya.
"Kami ingin buktikan bahwa wanita berhijab juga dapat lihai dan terampil di lapangan, namun tetap dalam jalurnya sebagai seorang wanita," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (31/5/2017).
Meski belum lama terbentuk, Hayyu merasa bangga menjadi salah satu dari 62 anggota polisi Polres Jakarta Timur bergabung dalam tim khusus bentukan Kapolres ini.
"Bagi saya yang menarik saat membubarkan tawuran, saat menunggu geng motor, namun kami belum banyak mengalami pengalaman menarik karena satgas rajawali belum lama beroperasi," sebutnya.
Baca: Satgas Rajawali Dibekali Kemampuan Menembak hingga Bela Diri
Seperti diketahui, sebanyak empat orang polisi wanita (polwan) dipilih untuk menjadi anggota Satgas Rajawali Polres Jakarta Timur. Keempat polwan dibagi dalam dua tim yang berbeda, sehingga masing-masing tim terdiri dari dua orang polwan.
Satgas Rajawali dibentuk untuk memperkuat keamanan malam hari di kawasan Jakarta Timur. Adanya polwan yang dipilih sebagai anggota Satgas Rajawali juga bukan tanpa alasan.
"Polwan sebagai simbol humanis dari Satgas Rajawali," ujar Pimpinan Satgas Rajawali Tim 1, Ipda Dody kepada Kompas.com, Rabu.