Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Ambil Alih Pembebasan Lahan untuk Bendungan

Kompas.com - 31/05/2017, 19:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah pusat mengambil alih pembiayaan pembebasan lahan untuk pembangunan dua bendungan kering Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembiayaan dilakukan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara Kementerian Keuangan.

Khusus untuk pembiayaan infrastruktur dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) T Iskandar, Selasa (30/5/2017), menjelaskan, sesuai dengan kesepakatan dalam pertemuan 20 Februari 2014 yang mempertemukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta Kementerian PUPR, untuk mengendalikan banjir di Jakarta akan dibangun dua waduk, yaitu Ciawi dan Sukamahi.

Menyusul kesepakatan tersebut, ada pembagian kewenangan. DKI Jakarta bertanggung jawab membayar pembebasan lahan, Jawa Barat mengadministrasi pembebasan lahan, termasuk sosialisasi, Kementerian PUPR akan membangun infrastruktur.

Dalam perkembangannya, Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuty Kusumawati menjelaskan, untuk pembebasan lahan, DKI di APBD 2017 sudah menganggarkan Rp 74,9 miliar. Namun, anggaran belum bisa dipakai karena DKI masih berkonsultasi kepada Kementerian Dalam Negeri untuk mencari aturan hukum supaya anggaran DKI bisa dipakai untuk membeli aset di luar DKI.

Iskandar melanjutkan, karena proyek dua bendungan tersebut masuk dalam proyek strategis nasional (PSN), pembebasan lahan pun dilakukan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). LMAN merupakan badan layanan umum di bawah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan. Infrastruktur bendungan akan dibiayai dengan anggaran dari Kementerian PUPR.

Tuty menambahkan, untuk pembebasan lahan memang tak bisa dilakukan oleh DKI. Dalam pertemuan di ruang rapat kantor Wakil Presiden, Rabu (5/4/2017), yang dipimpin Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Infrastruktur dan Investasi M Abduh, serta dihadiri Direktur Sungai dan Pantai PUPR, BPKP DKI, Inspektur Pemprov DKI, Kepala Kantor BPN Kabupaten Bogor, Kepala BBWSCC, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, Biro Tata Pemerintahan DKI, dan Bappeda DKI, Bappeda menyampaikan, Dinas Sumber Daya Air melalui APBD 2017 mengalokasikan anggaran Rp 74,9 miliar.

BBWSCC di bawah Kementerian PUPR, ujar Tuty, juga telah menyelesaikan proses pengadaan tanah bersama kantor pertanahan Kabupaten Bogor dan telah melakukan pembayaran kepada masyarakat.

Sesuai Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, Pergub No 216/2014, serta sesuai keterangan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor, dokumen pengadaan tanah yang telah diselesaikan oleh BBWSCC tidak dapat dialihkan atas nama Pemprov DKI sehingga proses administrasi pertanahan oleh Dinas SDA DKI tidak dapat dilaksanakan.

Dengan dasar itu, anggaran yang sudah dialokasikan Dinas SDA tidak dapat dipergunakan. "Dana itu akan dialokasikan untuk pembebasan lahan di Cilincing, untuk waduk terkait tanggul NCICD Fase A," ujar Tuty.

BBWSCC, lanjut Iskandar, melanjutkan kerja sama dengan BPN Kabupaten Bogor. Saat ini proses inventarisasi dan appraisal lahan terus dilakukan. "Targetnya, dalam pekan ini 80-90 persen lahan bisa di-appraisal dan sebelum Lebaran bisa dibayarkan," ujarnya. (HLN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Mei 2017, di halaman 27 dengan judul "Pusat Ambil Alih Pembebasan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com