BEKASI, KOMPAS.com - Almarhum Briptu Anumerta Taufan Tsunami adalah salah satu korban ledakan bom di Kampung Melayu pada Rabu (24/5/2017) pekan lalu.
Setelah almarhum dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, keluarga yang ditinggalkan terus mengenang sosok Briptu Taufan.
Baca juga: "Taufan Anak Saya, Taufan Tonggak Saya"
Ayahnya, Busono Herry (65) mengatakan selalu teringat dan rindu akan kehadiran almarhum.
"Karena di rumah (sebelumnya) ada sosok polisi yang bergerak dengan benar. Sekarang cuma ada pakaiannya, baju dinasnya (almarhum) aja," ujar Busono saat diwawancarai di kediamannya di daerah Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi, Rabu (31/5/2017).
Dia lanjut bercerita, setiap gerakan, setiap apa pun aktivitas yang dilakukannya akan selalu teringat sosok almarhum. Bahkan, saat saudara-saudara almarhun sedang bersenda gurau, sang ayah pun kerap teringat almarhum.
"Pokoknya (merasa almarhum) selalu ada, seakan-akan ada di depan mata," kata dia.
Selain itu, ibunda almarhum, Asijah seperti yang diceritakan oleh adik almarhum, Dennanda (20), masih bersedih sejak kehilangan putra tersayang.
Asijah kerap menangis di waktu subuh, dan mencari-cari almarhum. Tak kuat melihat sang ibu, Dennanda pun ingin menenangkan.
Baca juga: Orangtua Almarhum Briptu Taufan Masih Berdoa di Pemakaman
Dia mengatakan akan menggantikan kakakanya menjadi seorang polisi. Lalu, Busono juga mengatakan keluarganya sudah ikhlas atas kepergian putra tersayang.
Namun, dia menekankan tidak akan pernah sedikit pun dapat melupakan sosok almarhum Briptu Taufan.