JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengungkapkan keinginannya merangkul geng motor dan mengarahkan masuk ke dalam komunitas kegiatan positif.
Sandi yakin kegiatan komunitas bisa menjadikan anggota geng motor menyalurkan minatnya secara positif.
"Kalau saya dulu pernah ngelola (pebalap) Doni Tata sama Ali Adrian, mereka memang sampaikan kalau waktu masih muda masih trek-trekkan enggak ada takutnya, tapi begitu mereka dibiarkan, akan ugal-ugalan. Tapi kalau mereka diajak dalam satu ekosistem, disalurkan bakatnya, mudah-mudahan bisa jadi positif," ujar Sandiaga, saat ditemui di PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).
Sandi menilai anggota geng motor beraksi menganiaya warga dan membuat resah karena tidak memiliki banyak saluran untuk mengekspresikan minatnya.
Oleh karena itu, Sandi ingin menggandeng Ikatan Motor Indonesia (IMI) atau komunitas lain di bidang modifikasi motor untuk mewadahi anggota geng motor.
"Kolaborasi saja, kita sistemnya kan partisipatif, ada wadahnya IMI, mereka kan punya komunitas sendiri," ujar Sandi.
(baca: Polisi Sebut Remaja Masuk Geng Motor untuk Aktualisasi Diri)
"Masa depan generasi muda adalah masa depan komunitas. Dan komunitas ini akan muncul kalau ada sense of purpose. Nah sense of purpose-nya anak geng motor ini senang balap-balapan atau senang mempercantik motornya, itu bisa diarahkan jadi hal-hal yang positif," ucap Sandi.
Adapun Polda Metro Jaya merespons maraknya aksi geng motor dengan menggelar patroli di lokasi rawan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, seluruh polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya akan melaksanakan patroli skala besar setiap hari.
Argo mengatakan, polisi sudah berhasil menangkap sekitar 20 anggota geng motor dengan barang bukti berbagai senjata tajam.
"Sebagian besar pelakunya adalah anak muda dan remaja. Dari umur 14 sampai 20. Mereka berkelompok," kata Argo.