BEKASI, KOMPAS.com - Siang itu, bangsal khusus untuk perempuan di Yayasan Al-Fajar Berseri, Tambun Selatan, Bekasi, tampak ramai seperti biasanya.
Ada yang asyik berjoget, berteriak, berbicara sendiri, ada juga yang hanya duduk-duduk terdiam, berjalan mondar-mandir, hingga tidur-tiduran.
Salah satu yang menarik perhatian adalah seorang perempuan yang sedang bersandar di tembok depan kamar bangsal tersebut. Ia memakai kaus biru tua lengan pendek dan rok panjang berwarna abu-abu, persis seperti rok seragam anak SMA.
Perempuan itu memasukkan bajunya ke dalam rok dan terlihat dengan jelas perutnya yang sudah membesar.
"Sudah 8 bulan," katanya pelan.
Wajahnya ramah, sesekali tersenyum. Tanpa alas kaki, perempuan itu hanya diam berdiri atau terkadang berjalan-jalan di halaman bangsal tanpa teman mengobrol. Belakangan diketahui namanya berinisial Y dan berusia 35 tahun.
Beberapa saat kemudian, Y duduk-duduk sambil membawa setumpuk nasi kering di telapak tangan kanan dan kirinya. Ia terlihat menikmati nasi kering itu.
Kompas.com kemudian mengajaknya bicara. Y mengaku belum mengetahui jenis kelamin bayinya saat itu.
"Enggak tau cowok, enggak tau cewek, soalnya nyungsang (posisi bayi sungsang di dalam kandungan)," katanya.
Baca: Bekasi Bangun Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa
Ditemukan terlantar di jalanan
Y adalah salah satu orang dengan gangguan jiwa yang menghuni panti khusus untuk penyandang disabilitas mental itu.
Ketua Yayasan Al Fajar Berseri, Marsan menceritakan kepada Kompas.com, Y ditemukan di Cikarang oleh seorang warga sekitar 5 atau 6 bulan lalu. Y terlantar di jalan dengan pakaian yang kumal dan rambut mulai gimbal.
Oleh warga tersebut, Y kemudian diantar ke Al Fajar Berseri. Marsan pun menerimanya.
"Dia ditemukan di Cikarang, Jababeka situ. Lalu, ada ibu-ibu yang baik hati bawa ke sini. Hingga sekarang ini belum diketahui dari mana keluarganya, di mana keluarganya. Pengakuannya, dia dari Garut," kata Marsan.