JAKARTA, KOMPAS.com- Berbagai cara dilakukan sebagian orang untuk membantu mengurangi kesedihan atau bahkan penderitaaan korban bencana.
Memberikan bantuan berbentuk barang hingga memulihkan truamatik orang lain merupakan hal umum yang sering dilakukan.
Sebuah komunitas bernama Dongeng Ceria Management berusaha membantu anak-anak korban bencana untuk memulihkan trauma atau trauma healing bagi mereka yang mengalami gangguan psikologis.
Aan atau kerap dipanggil Kak Aan menceritakan bagaimana komunitas ini berusaha membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak korban bencana.
Komunitas ini, kata Aan menggunakan media dongeng atau cerita anak-anak untuk membantu menghilangkan rasa traumatik yang dialami.
Baca: Santri Lamongan Berikan Trauma Healing untuk Anak Korban Longsor Ponorogo
Berbagai cerita anak-anak diperdengarkan melalui media boneka, hingga wayang. Bahkan, anak-anak juga diajak untuk bernyanyi dengan lirik yang diubah agar terdengar lebih menarik.
Aan mengatakan, metode tersebut sangat berpengaruh untuk memulihkan psikologis anak-anak.
"Kami menggunakan boneka, wayang, cerita dongeng dan nyanyian untuk menghilangkan traumatik mereka," ujar Aan saat ditemui Kompas.com di Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara, Selasa (6/6/2017).
Aan mengatakan, trauma healing dengan metode itu juga akan ia lakukan bersama komunitasnya untuk anak-anak korban kebakaran di Koja.
Baca: Mensos Minta Posko Trauma Healing untuk Anak Diadakan Berkelanjutan
Aan melihat banyak anak-anak yang melihat rumahnya terbakar, sehingga dimungkinkan timbul rasa trauma akibat keadaan yang terjadi.
Ia menilai, apa yang ia lakukan bersama komunitas Dongeng Ceria Management merupakan salah satu cara untuk bisa membantu selain memberikan bantuan berbentuk materi.
"Kami tergerak karena kami ingin membantu. Mungkin tidak banyak yang bisa kami bantu, tapi di sinilah (dengan cara ini) bisa memberi manfaat," ujar Aan.