Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PD Pasar Jaya Luncurkan Mesin untuk "Perpanjang Usia" Bahan Pangan

Kompas.com - 06/06/2017, 19:19 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PD Pasar Jaya meluncurkan mesin teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS) yang ada di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (6/6/2017). Mesin CAS tersebut diresmikan langsung oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, mesin yang diproduksi PT Pura di Kudus, Jawa Tengah, tersebut dapat "memperpanjang usia" bahan pangan.

"Ini terobosan anak bangsa dari PT Pura, sudah teruji memang bawang dan cabai ini usianya bisa diperpanjang," ujar Arief di Pasar Induk Kramatjati.

Arief menuturkan, pada saat melakukan survei di PT Pura, kualitas bawang yang ditempatkan di mesin CAS masih bagus meskipun sudah berusia enam bulan sejak dipanen. Saat ini baru satu unit mesin CAS berkapasitas 16 ton yang didatangkan.

Nantinya, akan ada tiga mesin dengan penyimpanan total berkapasitas 60 ton. Arief mengatakan, mesin penyimpanan tersebut digunakan untuk menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga.

"Jadi ketika kemudian bawang dan cabe dalam kalender satu tahunnya naik turun di titik yang paling rendah, itu kami tawarkan ke pedagang pasar induk untuk kemudian didistribusikan kembali ke pedagang-pedagang yang ada di pasar kami," kata Arief.

Baca: Tips Pilih Penganan dan Bahan Pangan yang Aman dari Bahan Berbahaya

Sementara itu, Djarot berpesan mesin CAS dijaga dengan baik dan menjadi contoh untuk daerah lainnya di Indonesia. Dengan demikian, stabilitas ekonomi di Indonesia dapat dijaga sekaligus melawan para tengkulak yang biasa menimbun bahan pokok.

"Yang nanti rugi adalah bandit-bandit yang selama ini jadi tengkulak, mafia yang memainkan harga. Itulah yang akan kita libas, yang bisa melibas adalah pemerintah," ujar Djarot dalam kesempatan yang sama.

Kompas TV Stabilisasi Harga Pangan Jelang Ramadhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com