JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta masyarakat untuk tidak gembira saat menerima barang-barang impor meskipun harganya murah. Sebab barang-barang impor membuat masyarakat jadi tergantung dan malas memproduksi sendiri.
"Saya mohon dengan sangat, jangan bergembira menerima barang impor dengan harga yang rendah yang menyebabkan kita tergantung pada mereka," kata Djarot di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (6/6/2017).
Djarot mengatakan, ketergantungan terhadap produk impor akan berbahaya. Jika negara yang bersangkutan tidak lagi mengekspor barangnya ke Indonesia, bangsa ini tidak bisa berbuat apa-apa.
"Kalau impor, terus di sana juga kekurangan, stop tidak akan ekspor lagi ke Indonesia, mati enggak kita? Kalau mau (impor) harganya tinggi," kata dia.
Karena itu, masyarakat sebaiknya memproduksi barang sendiri dengan biaya produksi yang lebih murah sehingga bisa mengontrol harga tetap stabil, termasuk bahan pangan. Bangsa Indonesia harus memiliki kedaulatan pangan sehingga tidak didikte bangsa lain.
"Kalau kita daulat pangan maka kita tidak bisa didikte oleh pangan-pangan dari luar. Petani kita tidak bisa didikte, harga tidak bisa mereka dikte, tapi yang mengontrol adalah kita sendiri karena kita punya kedaulatan," ucap Djarot.
Selain peran aktif masyarakat untuk memproduksi pangan mandiri, pemerintah juga akan membantu para produsen agar harga tetap stabil. Pemerintah juga berperan untuk melawan para tengkulak yang mempermainkan harga pasar.
"Yang nanti rugi adalah bandit-bandit yang selama ini jadi tengkulak, mafia yang memainkan harga. Itulah yang akan kita libas, yang bisa melibas adalah pemerintah," kata Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.