Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sandiaga Pernah Kumpulkan KTP untuk Ahok

Kompas.com - 07/06/2017, 14:16 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menceritakan awal mula pencalonannya di Pilkada DKI ketika menjadi pembicara di Seminar Nasional PP Muhammadiyah, Rabu (7/6/2017).

Sandiaga ternyata pernah mengumpulkan KTP untuk pencalonan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Awalnya saya bilang ke Pak Prabowo keberatan diajukan ke Pilkada DKI. Karena saat itu ada gubernur yang maha gubernur. Karena banyak juga yang dukung satu juta KTP. Saya juga kalau enggak salah juga pernah tuh nyetor KTP, oleh kantor saya waktu itu," kata Sandiaga di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rabu.

Sandiaga akhirnya membulatkan tekad untuk maju sebagai gubernur. Ia menggunakan jasa konsultan politik untuk merumuskan visi misi yang sesuai dengan perspektifnya, yakni perekonomian.

"Saya turunkan konsultan bisnis, bukan politik. Ternyata melalui pendekatan bisnis, ekonomi ada tiga permasalahan yang bisa dimengerti banyak poltisi," ujarnya.

Baca: Sandiaga Singgung soal Winner Takes All Saat Pilpres 2014

Tiga masalah itu yakni lapangan kerja, pendidikan, dan biaya hidup. Sandiaga mengaku sudah mengunjungi 1.300 RW di Jakarta. Ia menyerap aspirasi dan preferensi politik warga. Ia juga sempat memikirkan isu suku, agama, ras, dan antargolongan dalam kontestasi lalu.

"Sebagaian warga Jakarta justru bangga dipimpin etnis non muslim dan tionghoa, jumlahnya 30 persen," kata Sandiaga.

Dari blusukannya itu, Sandiaga juga menyimpulkan bahwa warga Jakarta ingin pilkada diikuti oleh dua pasang calon. Ia pun meyakinkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bahwa Anies Baswedan lebih layak mengisi posisi calon gubernur.

Baca: Sandiaga: Saya Dukung Pak Djarot daripada Ribut

Setelah berhasil memenangkan Pilkada, Sandiaga dan Anies berfokus untuk rekonsiliasi kedua kubu pendukung. Ia menyayangkan masih adanya pendukung Ahok yang belum move on.

"Yang belum move on di bawah 15 persen, jadi yang rame di medsos aja, kalau di real udah enggak," ujarnya.

Kompas TV Apa itu Ok Oce Stock Center yang diluncurkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com