JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Tamim Pardede, terduga pelaku penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di media sosial, enggan berkomentar banyak soal penangkapan terhadap Tamim yang dilakukan Bareskrim Polri.
Adik Tamim, Citra, mengatakan bahwa saat ini pihak keluarga masih belum mau mengeluarkan pernyataan soal penangkapan serta dugaan penghinaan Presiden dan Kapolri yang disangkakan kepada Tamim tersebut.
Citra mengatakan, pihak keluarga masih fokus untuk menyelesaikan kasus Tamim. Citra juga belum mau mengungkapkan apakah pihak keluarga akan menyewa kuasa hukum untuk mendampingi Tamim atau tidak.
Mengenai latar belakang Tamim dijuluki sebagai profesor, Citra tidak ingin berkomentar.
"Kalau dari keluarga ya no commnet saja ya. Kami lihat nanti perkembangannya," ujar Citra saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Perumahan Adhiloka, Tangerang, Banten, Kamis (8/6/2017).
(Baca juga: Dua Pria Ini Ditangkap Polisi karena Dianggap Hina Presiden dan Kapolri)
Menurut Citra, saat penangkapan Tamim pada Selasa lalu, petugas kepolisian memang memperlihatkan surat penangkapan.
Pihak keluarga, lanjut Citra juga belum ada yang dimintai keterangan oleh petugas kepolisian. Melalui akun Youtube-nya, Tamim memuat video bermuatan penghinaan terhadap Presiden dan Kapolri.
Dalam salah satu videonya, Tamim menyebut bahwa Presiden Jokowi berpihak pada blok komunis. Ia juga menyatakan bahwa Tito termasuk antek Jokowi yang berpaham komunis.
Ia lantas menantang polisi untuk menangkapnya. Polisi pun menangkap Tamim di rumahnya. Dalam penangkapan itu, polisi menyita sebuah laptop.
"Disita juga sebuah HP Samsung yang terdapat akun Youtube dan video rekaman asli yang bersangkutan dengan konten SARA dan penghinaan terhadap pemerintahan," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, Rabu (7/5/2017).
(Baca juga: Pria Ini Disebut Hina Presiden dan Kapolri di Facebook Sejak 2016 )
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.