JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan tempat sementara untuk para pedagang yang kiosnya terbakar di Pasar Induk Kramatjati agar mereka tetap bisa berjualan.
Kebakaran itu terjadi pada Senin (12/6/2017) pukul 02.00 WIB. "Para pedagang sudah kami kumpulkan untuk persiapan kami bikinkan tempat penampungan sementara," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin pagi.
Djarot juga mengimbau para pedagang untuk lebih berhati-hati, terutama dalam menggunakan listrik.
(Baca juga: Senin Dini Hari, Kebakaran Terjadi di Pasar Induk Kramat Jati)
Dia menduga, kebakaran terjadi karena korsleting atau orang yang merokok sembarangan.
Djarot sempat khawatir kebakaran mengganggu mesin controlled atmosphere storage (CAS) yang baru diresmikan pada Selasa (6/6/2017) di Pasar Induk Kramatjati untuk dapat "memperpanjang usia" bahan pangan.
"Saya khawatir ganggu mesin CAS kami, tetapi ternyata enggak karena jauh," kata dia.
Djarot bersyukur karena saat ini api sudah bisa dipadamkan. Menurut dia, polisi juga sudah meluncur ke Pasar Induk Kramatjati untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
"Syukur Alhamdulillah ya sudah bisa diatasi tadi jam 4.30 dan sudah pendinginan," ucap Djarot.
(Baca juga: Ada 90 Kios di Pasar Induk Kramatjati yang Terbakar )
Sebanyak 90 unit kios atau tempat usaha terbakar dalam kebakaran itu. Kios tersebut berada di Blok C1 yang menjual rempah-rempah dan bumbu dapur.
"Dari 1.451 tempat usaha yang ada di Blok C1, jumlah tempat usaha yang terbakar itu sebanyak kurang lebih 90 unit," kata Manajer Pasar Induk Kramatjati Nurman Adhi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.