Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Wali Kota Rotterdam Bicara Resistensi dan Perubahan di Kalijodo

Kompas.com - 12/06/2017, 16:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb, mengunjungi RPTRA (ruang publik terpadu ramah anak) dan RTH (ruang terbuka hijau) Kalijodo pada Senin (12/6/2017) siang. Dalam sambutannya, Aboutaleb berbicara soal kekagumannya terhadap perubahan dan kemajuan di Jakarta.

"Kalau kita lakukan perubahan, pasti selalu mendapatkan tantangan karena bukan sekadar tidak mau berubah, tapi mereka (masyarakat) mendapat keuntungan dari tidak berubah," ujar Aboutaleb.

Dia mengutip pernyataan seorang filsuf Yunani yang menyebutkan bahwa perubahan dan gerakan akan menyebabkan resistensi. Aboutaleb melihat adanya resistensi masyarakat di Kalijodo saat kawasan tersebut akan dijadikan RPTRA dan RTH.

"Sama halnya dengan Kalijodo. Ada resistensi dari masyarakat dan saya menyadari untuk melakukan perubahan itu suatu hal tidak mudah. Setelah perubahan ini berhasil, saya menyadari betapa besar perubahan yang harus dilakukan untuk lebih baik," kata dia.

Aboutaleb mengatakan, perubahan itu tidak akan terjadi apabila hanya dilakukan oleh satu pihak. Pemerintah dan masyarakat harus berkolaborasi bersama untuk menciptakan perubahan. Aboutaleb pun mengapresiasi keberhasilan Pemprov DKI Jakarta mengubah wajah Kalijodo.

"Selamat atas perubahan yang berhasil dilakukan atas Kalijodo ini," ucap Aboutaleb.

Kunjungannya kali ini ke Jakarta bukanlah yang pertama. Aboutaleb mengaku sudah beberapa kali datang ke Jakarta. Dia melihat adanya perubahan di Jakarta selama beberapa kali datang ke Ibu Kota Indonesia.

"Saya selalu terkesan bagaimana perkembangan yang dibuat Pemprov DKI Jakarta," kata Aboutaleb.

Sebelum menjadi RTH dan RPTRA, kawasan Kalijodo merupakan tempat yang dikenal sebagai tempat prostitusi ilegal. Pemprov DKI Jakarta menggusur kawasan tersebut pada April 2016 dan mengubahnya menjadi kawasan hijau dan taman pada saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com