Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Hitung Risiko Sebelum Melawan Perampok Bersenjata

Kompas.com - 13/06/2017, 12:34 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tak sampai sepekan, dua perampokan sadis terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Dalam dua aksi perampokan tersebut, para perampok membawa senjata api dan dengan sadis menembak para korban yang melawan hingga meninggal.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana meminta masyarakat segera melaporkan kepada polisi jika melihat aksi perampokan. Dia juga meminta agar masyarakat jangan melawan jika menemukan perampok yang menggunakan senjata api.

"Kami sarankan untuk segera melaporkan kepada polisi. Menghindar dari situasi itu, dan segera melaporkan ke lingkungan sekitar," ujar Suntana, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/6/2017).

(baca: Sang Ibu Sempat Ditodong Pistol Sebelum Pelaku Menembak Italia)

Suntana menjelaskan masyarakat harus waspada dengan kawanan perampok bersenjata. Masyarakat diminta untuk memperhitungkan kondisi di lapangan sebelum melawan perampok yang beraksi.

"Benar-benar dihitung ya risikonya itu. Kalau memang bisa membahayakan, hindari itu, laporkan ke polisi," kata Suntana.

(baca: Polisi: Perampok di SPBU Daan Mogot "Pemain Lama")

Dua kasus perampokan bersenjata terjadi dalam waktu berdekatan di wilayah Jabodetabek. Kedua kasus itu terjadi pada siang hari, atau saat kondisi ramai.

Kasus pertama menimpa Davidson Tantono (30) di SPBU Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (9/6/2017). Davidson tewas ditembak perampok setelah mengambil uang di bank.

Kasus kedua menimpa Italia Chandra Kirana Putri (22), warga Perumahan Bugel Indah, Karawaci, Kota Tangerang, Senin (12/6/2017). Italia tewas ditembak di depan rumahnya oleh pelaku yang hendak mencuri motor.

Kompas TV Waspada Perampokan Bersenjata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com