Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Anies Mengapa Libatkan Banyak Orang untuk Susun Program

Kompas.com - 14/06/2017, 06:06 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya merekrut banyak sumber daya dalam menyusun program Anies-Sandiaga Uno agar program itu terealisasi dengan baik nantinya.

Setelah menang dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies-Sandiaga bergerak cepat dengan membentuk Dewan Pakar dan Tim Sinkronisasi yang anggotanya terbilang cukup banyak.

Anies menyampaikan, tim itu dibentuk untuk mengkaji seberapa jauh program yang ia susun bisa berjalan di lapangan.

Tim tersebut juga mengkaji mana program Pemprov DKI Jakarta yang berhasil dan mana yang tidak berhasil dilakukan.

"Justru itu kami ingin jangan coba-coba di Jakarta. Artinya mereka bisa menunjukkan program mana yang berjalan dan yang gagal. Mana yang berhasil, kenapa berhasil atau gagal," ujar Anies saat ditemui di Jakarta Utara, Selasa (13/6/2017).

(Baca juga: Mengapa Perlu Ada Dewan Pakar dan Tim Sinkronisasi Anies-Sandi?)

"Dari pada kami yang mencoba kan kami gunakan percobaan orang lain untuk pelajaran kami," ujar Anies.

Namun, tim tersebut, lanjut Anies, tak semuanya akan bertahan. Sebagain anggota tim yang telah memberi masukan akan meninggalkan tugasnya jika telah selesai.

"Kalau banyak pakar bukan berarti seluruhnya selama enam bulan. Sebagian besar memberikan masukan beberapa waktu lalu selesai," ujar Anies.

(Baca juga: Anies: Jangan Hanya Bersyukuran, tetapi Anies-Sandi Juga Didoakan)

Sejak Anies-Sandi dinyatakan sebagai pemenang Pilkada DKI 2017 pada April lalu, tim Anies-Sandi dibentuk dan bekerja merumuskan 23 janji menjadi 154 program serta menurunkannya jadi 3.313 kegiatan.

Pemprov DKI bersedia memasukkan 3.313 kegiatan ini dalam Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta tahun 2018 dengan nilai Rp 1 triliun.

Kompas TV Selamat Datang Gubernur Baru Jakarta - Dua Arah (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com