Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir dan Bus Diuji Kelaikannya di Terminal Depok

Kompas.com - 14/06/2017, 12:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Para sopir bus antar kota beserta kendaraan yang dikemudikannya diuji kelayakannya di Terminal Depok, Rabu (14/6/2017).

Kegiatan ini melibatkan aparat gabungan dari berbagai instansi yang ada di Kota Depok, baik dari Polresta, Dinas Kesehatan, Badan Nasional Narkotika, maupun Dinas Perhubungan.

Kegiatan terpantau dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Mula-mula para sopir bus antar kota yang kebetulan sedang ada di area terminal dikumpulkan untuk diberikan pengarahan.

Setelah itu, secara bergiliran mereka masuk ke sebuah ruangan untuk diambil tensi dan sampel urinenya.

Sebelumnya, para sopir sempat diwawancara oleh petugas mengenai riwayat kesehatannya. Tidak hanya menguji tensi dan urine para sopir, petugas terpantau juga memeriksa kondisi bus yang dikemudikan.

Baca: Kelaikan Bus AKAP dan Pariwisata Diawasi hingga H-3 Lebaran

Pemeriksaan mencakup pemeriksaan sejumlah alat di area ruang kemudi, seperti rem dan setir, dan tentunya pemeriksaan bagian luar, yakni memeriksa kondisi ban. Pada pemeriksaan bus, terpantau ada beberapa bus yang bannya dalam kondisi kempis.

Oleh polisi, sopir diperintahkan untuk segera memompa benda tersebut sebelum izin jalan diberikan.

Kompas.com/Alsadad Rudi Tes kondisi kelayakan bus dan tes urine yang dilakukan di Terminal Depok, Rabu (14/6/2017). Tujuan pemeriksaan tersebut untuk menjamin keselamatan para penumpang bus selama mudik lebaran.

Kasat Lantas Kota Depok Komisaris Sutomo mengatakan, dilakukannya tes kondisi kelayakan bus dan tes urine para sopir bertujuan untuk menjamin keselamatan para penumpang bus selama mudik lebaran.

"Biar masyarakat bisa betul-betul sampai tujuan dengan selamat," kata Sutomo.

Salah seorang sopir yang mengikuti tes adalah Ikhwan (36). Pengemudi bus rute Terminal Depok-Bandara Soekarno-Hatta ini menyebut tes seperti yang dilakukan pada hari ini adalah kegiatan rutin tahunan yang digelar menjelang lebaran.

Selama mengikuti tes, Ikhwan mengaku tak pernah gagal lolos.

"Enggak pernah ada apa-apa, karena cukup istirahat," ujar dia.

Sampai sekitar pukul 10.00, tercatat sudah ada 12 sopir yang menjalani tes. Dari hasil pemeriksaan, sampai sejauh ini tak ada satupun sopir di Terminal Depok yang dinilai tidak sehat dan tidak layak mengemudi.

Kompas TV Bus Sri Maju Prima Kecelakaan di Tol Merak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com