Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tegaskan Foto yang Beredar di Medsos Bukan Sketsa Penembak Italia

Kompas.com - 14/06/2017, 16:32 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Wakapolres Metro Tangerang AKBP Erwin Kurniawan mengimbau masyarakat melakukan kroscek terhadap informasi di media sosial untuk menguji kebenarannya.

Imbauan itu dia sampaikan untuk menanggapi informasi mengenai terduga pelaku penembak Italia Chandra Kirana Putri (22) yang dikabarkan sudah ditangkap dan foto wajahnya beredar di media sosial.

"Tidak benar itu. Sekarang ini kan di medsos apapun bisa dibuat. Anda mungkin lebih paham dari saya, terkait jagad medsos apakah hoaks atau tidak. Tinggal konfirmasi saja," kata Erwin, kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2017).

(baca: Polisi Akan Sebar Sketsa Wajah Penembak Italia)

medsos Ilustrasi seorang pelaku yang terlibat dalam kasus penembakan Italia Chandra Kirana yang beredar di media sosial.

Erwin menuturkan, jajarannya masih memburu pelaku penembak Italia. Polisi juga tengah menyusun sketsa wajah dua orang terduga pelaku yang rencananya akan disebar ke publik pada Kamis (15/6/2017).

"Kami kalau sudah nangkap, pasti mengabarkan rekan-rekan wartawan, karena itu suatu keberhasilan yang harus disampaikan kepada publik," tutur Erwin.

Italia ditembak usai memergoki dua lelaki yang hendak mencuri sepeda motor di pekarangan rumahnya, perumahan Bugel Indah, Karawaci, Kota Tangerang, Senin (12/6/2017) siang.

Kedua pelaku sempat diusir dan dipukul oleh Italia, yang kemudian pukulan itu dibalas dengan tembakan ke dada sebelah kiri Italia.

Tembakan itu menyebabkan Italia meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Berdasarkan informasi sementara, kedua pelaku diduga sudah berulang kali berupaya mencuri rumah kosong dan curanmor di beberapa kawasan di Tangerang.

(baca: Di Mata Teman-temannya, Italia adalah Sosok yang Mandiri dan Berani)

Kompas TV Tiga hari setelah perampokan dan pembunuhan di SPBU Daan Mogot, terjadi peristiwa serupa di Karawaci, Tangerang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com