Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maute, Pemimpin Kelompok Penyerangan di Marawi Beristri Warga Bekasi

Kompas.com - 15/06/2017, 06:59 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Salah satu kelompok yang melakukan penyerangan di Kota Marawi Filipina adalah kelompok Maute.

Nama kelompok militan ini diambil dari nama dua pendirinya, yakni kakak-adik Omarkhayam Maute dan Abdullah Maute yang berasal dari daerah itu. 

Salah satu pendiri Maute, Omarkhayam Maute atau Omar Maute, memiliki seorang istri yang merupakan warga Indonesia.

Wanita itu adalah Minhati Madrais yang merupakan warga Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Bekasi.

“Mimin (panggilan Minhati) menikah dengan Omar (Maute) di Kairo pada (tahun) 2003 saat kuliah mereka belum selesai,” ujar suami dari sepupu Minhati, Dadang (50), kepada Kompas.com saat diwawancarai di kediamannya di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (14/6/2017) siang.

(Baca juga: Cegah Kelompok Maute Masuk RI, Wiranto Pimpin Rapat di Manado)

Dia mengatakan, Minhati adalah putri pertama dari KH Madrais Hajar yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Amal Babelan Bekasi.

Mereka bertemu saat sedang melakukan studi di Kairo dan melangsungkan pernikahan di sana.

Saat Minhati menikah dengan Omar, keluarga dari pihak perempuan yang menghadiri pernikahan tersebut hanya KH Madrais dan istrinya.

Dadang menduga, anggota keluarga lainnya tidak menghadiri pernikahan mereka di Mesir karena masalah biaya.

Setelah menikah, Minhati dan Omar tinggal di Kairo hingga 2010 sambil melanjutkan kuliah dan akhirnya dipaksa untuk kembali ke Indonesia.

Minhati dan Omar pun kembali ke Indonesia pada 2010. Namun, mereka ke Filipina terlebih dahulu. KH Madrais pun menyusul mereka ke Filipina.

“Setelah menikah di Kairo, sebelum ke Indonesia, mereka pulang dulu ke Filipina. Pak Haji (KH Madrais) lalu menyusul ke Mindanao untuk menjenguk besan (keluarga Omar) sebelum mereka kemudian ke Babelan (Bekasi),” kata Dadang.

(Baca juga: Maute, Pemimpin Penyerangan Marawi Pernah Tinggal di Kabupaten Bekasi)

Ia juga menyampaikan, kembalinya KH Madrais dari Filipina ke Indonesia saat itu tidak bersama Manhati dan Omar.

Sejak Minhati dan Omar kembali ke Indonesia pada 2010, mereka tinggal bersama di rumah orangtua Minhati di Desa Buni Bakti hingga tahun 2011. Hingga saat, ini kabarnya Minhati dan Omar memiliki lima orang anak.

Kompas TV Militer AS Bantu Filipina Atasi Serangan ISIS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com