BEKASI, KOMPAS.com – Pimpinan kelompok Maute yang melakukan penyerangan di Kota Marawi Filipina, Omarkhayam Maute atau Omar Maute, merupakan orang Filipina yang memiliki istri asal Indonesia.
Istri Omar Maute, Minhati Madrais, merupakan putri pertama dari KH Madrais Hajar, pemilik Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Amal Babelan Bekasi.
Ketika KH Madrais mendapatkan kabar bahwa menantunya adalah seorang pemimpin kelompok militan Maute, ia sempat kaget dan merasa terpukul.
“Dengan adanya berita soal Maute ini, keluarga sangat terpukul. Keluarga tidak tahu kalau Omarkhayam, kita kenalnya Omar, terlibat soal ini (kelompok Maute). Makanya begitu tiba-tiba muncul berita ini, beliau (KH Madrais) terpukul,” ujar suami dari sepupu Minhati, Dadang (50), kepada Kompas.com saat diwawancarai di kediamannya di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Rabu (14/6/2017) siang.
(Baca juga: Selama Tinggal di Bekasi, Maute Pemimpin Penyerangan di Marawi Dikenal Tertutup)
Menurut Dadang, KH Madrais tahu kabar tersebut dari keluarga besarnya. Ayah Minhati sangat terpukul sehingga tidak berani untuk berkomentar kepada media.
Selain itu, kata Dadang, KH Madrais merupakan tokoh nomor satu di Desa Buni Bakti yang juga Imam Besar Masjid Darul Amal.
“Beliau guru ngaji segala macam. Beliau juga membenci aliran-aliran ekstrem. Beliau mantan penasihat majelis ulama Bekasi. Sangat membenci aliran ekstrem. Dengan kejadian ini, beliau tidak berani komentar,” ujar Dadang.
Karena terlalu kaget, KH Madrais pun saat ini tidak berada di kediamannya. Saat Kompas.com menyambangi rumahnya pada Rabu siang, rumah nampak sepi.
Hanya ada seseorang yang sedang menjemur gabah di halaman rumah KH Madrais. Menurut Dadang, saat ini KH Madrais sedang berada di Gontor untuk menjenguk anak bungsunya.
Selain itu, kata Dadang, KH Madrais ingin menenangkan diri terlebih dahulu. Lalu, istri Dadang yang merupakan sepupu Minhati, Umi Khulsum (47), mengatakan bahwa saat ini KH Madrais jarang berkomunikasi dengan orang lain.
“Dia hanya melakukan shalat, dzikir, dan baca Al Quran buat nenangin diri,” kata Umi Khulsum.
“Terutama mikirin anak ya, bagaimana suatu saat bisa balik. Pinginnya anaknya pulang,” kata Dadang.
(Baca juga: Istri Pemimpin Kelompok Militan Maute Tak Kembali ke Indonesia Sejak 2011)
Sambil terisak menahan tangis, Dadang mengaku tak tega melihat kondisi KH Madrais yang begitu sedih.
“Ya dia sedih. Seorang yang tegar, ya public figure lah di sini, dan istrinya juga penceramah, mubalig, sering keliling. Tiba-tiba ada peristiwa ini. Ya bukan pak haji saja, ibunya juga sedih,” ujar Dadang.