BEKASI, KOMPAS.com – Omarkhayam Maute atau Omar Maute adalah salah satu pimpinan dari kelompok yang melakukan penyerangan di Kota Marawi, Filipina.
Dia pernah tinggal di Indonesia dan memiliki seorang istri bernama Minhati Madrais yang merupakan warga Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Dadang (50), suami dari sepupu Minhati, membenarkan bahwa Omar Maute dan Minhati pernah tinggal di Desa Buni Bakti pada 2010 hingga 2011 dan tinggal di tempat ayah Minhati, KH Madrais Hajar.
Setelah menikah, Minhati dan Omar tinggal di Kairo hingga 2010 sambil melanjutkan kuliah dan akhirnya dipaksa untuk kembali ke Indonesia.
“Setelah menikah di Kairo, sebelum ke Indonesia, mereka pulang dulu ke Filipina. Pak Haji (KH Madrais) lalu menyusul ke Mindanao untuk menjenguk besan (keluarga Omar) sebelum mereka kemudian ke Babelan (Bekasi),” ujar Dadang, kepada Kompas.com di kediamannya. Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Rabu (14/6/2017) siang.
Baca: Maute, Pemimpin Kelompok Penyerangan di Marawi Beristri Warga Bekasi
Dadang menjelaskan, dirinya telah menanyakan kepada KH Madrais apakah mengetahui atau tidak mengenai kegiatan Omar Maute di Filipina.
“Mamang (KH Madrais) bilang tidak tahu (aktivitas Omar di Filipina) sambil menangis,” kata Dadang.
KH Madrais, kata Dadang hanya mengetahui keberadaan agama Islam di Mindanao Filipina bagus seperti di Indonesia.
“Pekerjaan Omar kita tidak tahu. Setahu saya dia membantu usaha ibunya. Pekerjaan bapaknya kita tidak tahu,” ujar Dadang.
Baca: Mertua Terpukul Saat Tahu bahwa Omar Pimpinan Kelompok Militan Maute
Selama Omar dan Minhati tinggal di Babelan Bekasi, Dadang bercerita, orangtua Omar pernah sekali mampir ke Babelan Bekasi. Ia menjelaskan, ibunda Omar merupakan seorang pengusaha mebel.
Sehingga seringkali bolak balik ke Indonesia. Oleh karena itu Dadang pun tahu mengenai usaha dari ibunya Omar.