Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Gugatan Terhadap Apartemen Kalibata City Ditunda

Kompas.com - 19/06/2017, 13:30 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sidang gugatan perdata antara warga Apartemen Kalibata City terhadap pengembang dan badan pengelolanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (19/6/2017) ditunda.

Pihak tergugat pertama yakni PT Pradani Sukses Abadi selaku pengembang tidak hadir, tergugat dua PT Prima Buana Internusa selaku operator hadir namun kuasa hukumnya tidak membawa surat kuasa yang sah, dan pihak tergugat tiga yakni Badan Pengelola Kalibata City tidak hadir.

"Karena pihak tergugat dianggap tidak hadir, maka pihak tergugat akan dipanggil ulang untuk sidang tanggal 17 Juli 2017," kata hakim Ferry Agustina, Senin siang.

(baca: Penghuni Kalibata City Gugat Pengelola ke Pengadilan)

Dalam sidang tersebut, para penggugat yakni 13 warga Kalibata City akan menyampaikan gugatan mereka terkait pengelolaan apartemen yang dianggap tidak transparan dan membebani biaya hidup warga.

"Selama ini tidak ada transparansi uang listrik, air, IPL, kalau sejak awal berdiri tahun 2010 mungkin sudah puluhan miliar," kata Wen Wen, selaku perwakilan warga.

(baca: Pengelola Apartemen Kalibata City Bantah Tudingan "Mark Up" Listrik)

Sebelum mendaftarkan gugatan, warga telah mencoba musyawarah dan mendatangi kantor badan pengelola, namun usaha itu disebut tak disambut baik dan warga dihalang-halangi petugas keamanan.

Warga juga pernah mengadu ke Dinas Perumahan Pemprov DKI Jakarta mengenai masalah ini.

"Kami kemarin nanya di Dinas Perumahan ternyata Badan Pengelola tidak punya surat izin dari Pemprov DKI Jakarta," kata Wen Wen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com