Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Para Pencari Suaka Tertarik Singgah di Indonesia

Kompas.com - 21/06/2017, 06:30 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut data terakhir yang diperoleh SUAKA, jaringan masyarakat sipil Indonesia untuk pengungsi (the Indonesian Civil Society Network for Refugee), sebanyak 14.337 pengungsi maupun pencari suaka memilih singgah di Indonesia.

"Jumlah tersebut terdiri dari pengungsi sebanyak 8636 orang dan pencari suaka sebanyak 5701 orang," ujar ketua SUAKA, Febi Yonesta saat ditemui di jalan Industri Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017).

Ia menjelaskan, dari total jumlah tersebut, pencari suaka terbanyak berasal dari Afganistan, kemudian di peringkat kedua dari Somalia dan peringkat ketiga dari Myanmar dan Irak.

Para pencari suaka tersebut memiliki alasan mengapa memilih Indonesia sebagai negara persinggahannya. Pendapat pertama datang dari seorang pencari suaka asal Hazara, Iran bernama Zuhal.

"Saya senang di Indonesia. Situasinya aman dan kebiasaan masyarakat baik apalagi untuk pengungsi seperti kami," sebutnya.

Baca: Komunitas Pencari Suaka Peringati Hari Pengungsi Sedunia

Begitu pula dengan pria asal Iran bernama Mohammad yang menilai Indonesia sangat menyenangkan. Mohammad adalah penyandang status pencari suaka yang telah tinggal di Indonesia sejak tahun 2010, tepatnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Kami datang ke Indonesia pada waktu itu karena tak ada syarat pengurusan visa untuk masuk ke negara ini. Tapi ternyata Indonesia sangat menyenangkan," katanya.

Meski demikian, Febi mengatakan, sejatinya tak ada seorang pun rela meninggalkan negara asalnya kecuali dalam keadaan terdesak.

"Jadi kemanapun mereka terbawa dan punya kesempatan berlindung, mereka akan jalani, dan kebetulan para pengungsi yang saat ini ada di Indonesia hanya punya kesempatan ke Indonesia," ujar Febi.

Baca: Cegah Terorisme, Pemerintah Perketat Proses Penerimaan Pencari Suaka

Kompas TV Dampak perang tak hanya soal tingginya angka kematian di tengah warga sipil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com