JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan menangkap 442 remaja yang ikut dalam sahur on the road (SOTR) pada Rabu (20/6/2017) dini hari.
Dari ratusan remaja yang ditangkap, satu di antaranya membawa senjata tajam berupa gergaji sepanjang 60 sentimeter. Satu remaja ini ditangkap di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan.
(Baca juga: Djarot: Takbir Keliling Jangan Kejadian seperti "Sahur on The Road")
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, kegiatan sahur on the road ini sebenarnya positif.
Namun, menurut dia, karena belakangan ini kegiatan tersebut berujung adanya tawuran, polisi melakukan tindakan tegas terhadap mereka yang ikut sahur on the road.
"Mereka bawa senjata tajam dan pelanggaran dalam hal lalu lintas, banyak yang belum cukup umur, bahkan tidak memiliki SIM, bonceng tiga, tidak pakai helm, nah hal inilah kami ambil tindakan tegas ingin mencegah atau melarang," kata Iwan di Mapolrestro Jakarta Selatan, Rabu siang.
Para remaja laki-laki dan perempuan ini masih duduk di bangku sekolah menengah. Mereka ditemukan berkendara di wilayah Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Tebet, Pancoran, Setiabudi, dan Jagakarsa.
Mereka dan motornya diangkut ke polsek setempat untuk didata dan diberikan penyuluhan. "Alhamdulillah, puji syukur, kami mengamankan adik-adik duluan sebelum adik-adik jadi korban di jalan," kata Kasat Binmas Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Dri Hastuti.
R (16), seorang pelajar SMP yang tinggal di Jalan Yado, tertangkap di persimpangan Radio Dalam ketika baru keluar gang.
Ia dan belasan teman-temannya mengaku hendak melaksanakan sahur on the road yang damai.
"Kita enggak ribut-ribut, anak kampungan saja mau sahur, pakai helm dan enggak bawa senjata, eh baru keluar gang, ditangkap," kata R.
(Baca juga: Dua Kelompok Remaja Berkelahi Saat Berpapasan "Sahur on the Road")
Ia dan teman-temannya mengaku baru kali ini tertangkap polisi. Ia juga tidak mengetahui gencarnya razia polisi pada malam hari untuk mencegah tindak kejahatan yang belakangan terjadi.
Setelah selesai dibina dengan cara dinasihati, ratusan remaja ini akan dipulangkan ke orangtuanya masing-masing.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.