JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi meminta penyidik KPK Novel Baswedan membuktikan pernyataannya mengenai adanya keterlibatan jenderal polisi dalam kasus penyiraman air keras kepada dirinya.
"Tentunya, kalau misalnya ada seorang jenderal atau yang terlibat, ya sebut saja jenderal siapa. Namanya siapa, buktinya apa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/6/2017).
Argo meminta Novel menyertakan bukti mengenai pernyataannya tersebut. Hal tersebut harus dilakukan agar tidak terjadi polemik di masyarakat.
"Jadi nanti, kalau misalnya dia hanya melempar isu, nanti ada komplikasi hukum nanti. Yang terpenting, yang bersangkutan jangan melempar-lempar isu saja. Kan institusi kepolisian merasa seperti disudutkan. Tentunya kita merasa prihatin di situ ya, kalau seperti itu," kata Argo.
Baca: Polri Beri Lampu Hijau KPK Ikut Bantu Usut Kasus Penyerangan Novel Baswedan
Dalam sebuah wawancara kepada Time, Novel mengatakan bahwa serangan yang diarahkan kepadanya terkait sejumlah kasus korupsi yang ditanganinya.
Dalam perhitungan Novel, serangan air keras itu merupakan kali keenam dia mendapat serangan terkait pekerjaannya sebagai penyidik KPK.
Pada 2011, sebuah mobil nyaris menabraknya saat dia mengendarai sepeda motor. Novel sempat berpikir bahwa itu adalah kejadian biasa.
Namun, pikiran itu berubah saat kejadian yang sama terulang pada pekan berikutnya. Terhadap serangan air keras yang terjadi usai dia menunaikan shalat subuh itu, Novel pun berharap polisi bisa segera menemukan pelakunya.
Baca: Polisi Periksa Saksi Kunci yang Tahu Ciri-ciri Penyerang Novel
Namun, sekitar dua bulan sejak peristiwa itu terjadi, polisi hingga kini belum menemukan pelakunya.
Novel pun menduga ada "orang kuat" yang menjadi dalang serangan itu. Bahkan, dia mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi ikut terlibat.
"Saya memang mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi terlibat," kata Novel.
"Awalnya saya mengira informasi itu salah. Tapi setelah dua bulan dan kasus itu belum juga selesai, saya mengatakan (kepada yang memberi informasi itu), sepertinya informasi itu benar," kata Novel.