Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Akan Integrasikan Program OK OCE dengan Aplikasi "Etanee"

Kompas.com - 22/06/2017, 19:50 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno akan mengintegrasikan program One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship (OK OCE) dengan program-program yang digagas CEO aplikasi "etanee", Cecep M. Wahyudin.

"Diharapkan dengan integrasi dari aplikasi e-commerce dan agribisnis ini etanee yang di-launching hari ini akan bisa menyelesaikan dua permasalahan sekaligus," ujar Sandi, di Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2017).

Permasalahan yang dapat teratasi menurut Sandi salah satunya adalah penciptaan lapangan kerja karena akan tercipta sebuah ekosistem baru dari cara belanja dan dari pengalaman belanja.

"Dari aplikasi Kang Cecep ini yang bisa diintegrasikan adalah rencana dibangunnya 200 stokis dan 1500 pengemudi yang akan mengantar bisa jadi integrasi dengan OK OCE," sebutnya.

Baca: Aplikasi etanee dan Solusi Pengelolaan Pangan di Jakarta

Permasalahan kedua yang akan terpecahkan menurut Sandi adalah masalah stabilitas harga terutama di saat hari-hari besar seperti lebaran seperti saat ini.

"Ini solusi cerdas untuk menyederhanakan rantai distribusi, ini solusi cerdas. Kita harapkan bisa jadi solusi gejolak dan stabilisasi harga," kata dia.

Ia berharap, di kemudian hari akan ada banyak inovasi-inovasi cerdas warga Jakarta untuk menemukan solusi dari permasalahan ibu kota.

"Makanya saya dengan Pak Anies memfokuskan kerja pemerintah yang bersinergi dengan warganya," tutupnya.

Baca: Sandiaga Minta Dukungan Bekraf untuk Jalankan OK-OCE

Seperti diketahui, etanee merupakan suatu aplikasi belanja online yang fokus pada produk peternakan dan pertanian.

Kompas TV Program Oke Oce Diklaim Selangkah Lagi Masuk APBD-P 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com